TRIBUNNEWS.COM - Tentara Nasuional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU) akan bangunkan sahur di 11 kota melalui udara.
Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU, Kolonel Sus M Yuris sempat mengkonfirmasi kegiatan membangunkan sahur itu biasanya menggunakan dua jenis jet tempur yakni F-16 dan T50i, dengan formasi tertentu.
Sosok jet tempur F-16 dan T50i TNI AU menjadi sorotan usai dikabarkan akan diterbangkan untuk membangunkan sahur masyarakat di Surabaya, Solo, dan sembilan kota lainnya.
Dirangkum oleh SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut sosok dan kehebatan jet tempur F-16 dan T50i TNI AU yang dikabarkan akan membangunkan sahur masyarakat di Surabaya, Solo, dan sembilan kota lainnya
Baca: Tradisi Bangunkan Sahur Pakai Jet Tempur Disoal, Ini Jawaban TNI AU
Baca: Tradisi Bangunkan Sahur Pakai Pesawat Tempur Akan Dilakukan Lagi, Ini Penjelasan TNI AU
Jet Tempur F-16
Dilansir dari Wikipedia, F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.
Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.
Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.
Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.
F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.
Baca: Viral Pesawat TNI AU Akan Ikut Tradisi Bangunkan Sahur di Sejumlah Kota, Berikut Penjelasannya
Baca: Tradisi Bangunkan Sahur Menggunakan Pesawat Tempur Kembali akan Dilakukan TNI AU
Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan.
F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae
F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara.
Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.
Baca: Segerombolan Remaja Nekat Konvoi Bangunkan Sahur Tanpa Busana, Polisi Akan Segera Tinjak Lanjuti
Baca: Naik Sepeda Motor, Kapolres Mojokerto Patroli Bangunkan Warga dan Berbagi Makanan Sahur
Jet Tempur T50i
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mengenal 5 Pesawat Andalan TNI Angkatan Udara', jet tempur T50i merupakan pesawat jenis trainer supersonik buatan Amerika dan Korea Selatan.
Perusahaan yang membuat adalah Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin.
Pesawat ini mulai diperkenalkan oleh Angkatan Udara Korea Selatan pada 22 Februari 2005.
Pada 2013, Indonesia memesan jenis pesawat ini sebagai pesawat LIFT (Lead In Fighter Trainer).
Jet Tempur T50i ini memiliki panjang 12.9 meter dan rentang sayapnya 9,17 meter. Pesawat ini memiliki tinggi 4,8 meter dengan kapasitas 2 orang kru di dalamnya.
T-50 menggunakan mesin General Electric F404 afterburning turbofan yang mempunyai kecepatan maksimal 1.728 kilometer per jam.
Baca: Polisi Amankan 2 Remaja Pelaku Aksi Buka Baju Saat Sahur On The Road, AD Nyaris Tanpa Busana
Pesawat ini memiliki persenjataan kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linier tanpa sambungan yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.
Selain itu terdapat rudal AIM-9 Sidewinder yang terpasang pada tiap ujung sayap.
Ada juga peluncur roket peluncur roket LAU-3 dan LAU-68, bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84 .
Saat ini, negara yang menggunakan jenis ini adalah Korea Selatan, Filipina, Thailand dan Irak.
Seperti diketahui, TNI AU melalui akun Twitter-nya, @_TNIAU menyatakan akan melakukan kegiatan membangunkan sahur dengan menerbangkan pesawat tempur di wilayah udara beberapa kota, menjadi viral di media sosialDalam twit tersebut, beberapa kota yang disebut akan dilintasi oleh pesawat tempur milik TNI AU adalah Surabaya, Surakarta, Klaten, Sragen, Jogja, Papringan, Wirobrajan, Gejayana, Tukangan, Maguwo, Kotagede, dan sekitarnya
Kepala Subdinas Penerangan Umum AU, Kolonel Sus M Yuris pun angkat bicara mengenai tweet tersebut
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral Pesawat TNI AU Akan Ikut Tradisi Bangunkan Sahur, Ini Penjelasannya', Yuris mengungkapkan misi utama kegiatan ini dalam rangka menyiasati waktu terbang bagi para penerbang tempur TNI AU selama bulan Ramadhan.
"Misi utama bukan membangunkan sahur tapi maintain kemampuan terbang malam atau subuh, bagi penerbang tempur TNI AU," kata Yuris.
Terbang di waktu subuh atau jam-jam sahur selama bulan Ramdhan menjadi opsi yang paling mungkin diambil, sebab para penerbang tempur yang menjalankan puasa tidak diperkenankan menerbangkan pesawat di atas pukul 10.00 pagi.
"Pukul 10.00 pagi adalah batas waktu yang diberikan oleh tim medis untuk terbang di saat puasa karena lebih dari waktu itu, kadar gula darah sudah menurun dan tidak fit untuk terbang, kecuali membatalkan puasa jika diperlukan," kata Yuris saat dihubungi Kompas.com Rabu (8/5/2019) siang
Dalam kondisi berpuasa, setelah pukul 10.00, para penerbang hanya diperkenankan untuk siap siaga operasi, tidak menerbangkan pesawat kecuali dalam kondisi darurat dan membatalkan puasanya.
"Bagi penerbang tempur Muslim, jika ingin tetap berpuasa maka mereka hanya boleh standby operasi setelah pukul 10.00 pagi.
Kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan scramble," kata Yuris.
Jadi, penerbangan di waktu sahur ini, selain menyiasati waktu terbang para penerbang tempur Muslim yang berpuasa, juga sekaligus dapat juga membangunkan masyarakat untuk makan sahur.
"Jadi terbang subuh dan membangunkan masyarakat untuk sahur adalah combined mission,” ucap Yaris.
Penerbangan ini memang menimbulkan suara cukup bising.
Sebab, suara dihasilkan pesawat-pesawat tempur saat diterbangkan rendah di atas permukiman warga.
"Ada sequence training yang mengharuskan penggunaan afterburner, dan ini suaranya menggelegar pada ketinggian rendah," tutur Yuris.
Sejauh ini, Yuris belum dapat menginformasikan kapan kegiatan ini akan dilakukan karena masih dalam proses diskusi internal.
"Sedang didiskusikan internal di skadron, nanti akan kami informasikan lebih lanjut di Twitter TNI AU," ujarnya.
Kegiatan terbang pada waktu subuh atau sahur seperti ini, sudah dilakukan oleh TNI AU sejak beberapa tahun lalu jika menginjak bulan Ramadhan.
Fakta yang kedua adalah kegiatan ini biasanya menggunakan dua jenis pesawat tempur dengan formasi tertentu.
"Biasanya F16 dan T50i. Formasi 2 pesawat, leader dan wingman," kata Yuris.
Yuris berujar, kegiatan ini terbang subuh sekaligus membangunkan sahur ini dapat mendekatkan TNI AU dengan masyarakat.
(Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Jet Tempur F-16 dan T50i TNI AU yang Akan Bangunkan Sahur di Surabaya, Solo, dan 9 Kota Lain.