TRIBUNNEWS.COM- Seorang warga Tegal, Guruh Sandi Setiadji (40), menembak 2 anak remaja SMP pada Jumat (10/5/2019) malam.
Pria tersebut kesal lantaran kedua korban dan beberapa anak lain dianggap berisik di Pos Ronda.
Kedua korban bernama Arif Syawaludin Hanafi (15) dan Zidni Ilmi Muhammad (15).
terpaksa opname 2 hari di RS Kardinah, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Kedua siswa SMP itu harus mendapat perawatan dokter setelah menjadi korban penembakan senapan angin kaliber 4,5 mm.
Mereka dibawa pulang ke rumah pada 9 Mei, dua hari setelah kejadian tersebut.
Masing-masing sebutir mimis menembus betis Arif dan Zidni.
Peristiwa nahas itu terjadi saat keduanya mengikuti ronda yang juga sekaligus membangunkan sahur di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (7/5/2019) dinihari WIB.
Darwati, orangtua Zidni, sempat melarang anaknya pergi meronda.
Tapi karena anaknya terus memaksa, ia pun mengizinkan.
Sehabis tarawih, Zidni biasa bermain bola bersama teman-temannya di GOR Wisanggeni.
Malam itu, setelah bermain bola Zidni pulang meminta izin mengikuti ronda dengan teman-temannya.
"Anak saya baru pertama kali itu ikut ronda. Tidak tahunya malah apes," keluh Darwati kepada Tribunjateng.com di rumahnya, Jalan Arjuna Gang 18 Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (14/5/2019).