News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setahun Tragedi Bom Bunuh Diri Surabaya Berlalu, Begini Nasib Anak-anak Pelaku

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelayat memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Evan dan Nathan korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya di rumah duka Adi Jasa, Jl Demak, Rabu (16/5). Pemakaman Evan dan Nathan akan dilaksanakan pada Minggu (20/5), di Sukorejo, Jawa Timur. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Laporan Wartawab Surya Mohammad Romadoni


TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -
Setahun silam, tepatnya 13 Mei 2018, rangkaian tragedi bom mengguncang kota Surabaya. 

Setahun berlalu, masih ada hal yang tertinggal dari tragedi perih tersebut.

Salah satunya adalah nasib anak-anak pelaku bomber. 

Wartawan Surya berusaha mengeksplorasi hal ini dengan mencoba menjalin komunikasi dengan keluarga pasangan pelaku bom bunuh diri, pasutri Tri Murtiono dan Tri Ernawati. 

Tidak mudah untuk melakukan komunikasi ini.

Sebab, keluarga mereka, masih tertutup terhadap orang asing apalagi wartawan. 

"Keluarga masih tidak mau menerima orang asing terutama wartawan. Bila ada yang mencari informasi atau keperluan disarankan ke saya. Kalau sama warga sini ataupun orang yang dikenal mereka terbuka," kata Kukuh Santoso, Ketua RT 9 Krukah Selatan, Kelurahan Ngangel Rejo, Wonokromo, Surabaya, Jumat (10/5).

Baca: Didampingi Motivator, Vanessa Angel Ternyata Pernah Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Dalam peristiwa pengeboman di Mapolrestabes Surabaya pada 13 Mei 2018 itu, Tri Murtiono-Tri Ernawati beserta dua anak laki-lakinya tewas di lokasi.

Sedangkan anak perempuannya yang saat itu masih berusia 7 tahun, berhasil diselamatkan.

Anak perempuan malang itu kini dirawat di tempat rehabilitasi di bawah pengawasan kementerian sosial bersama enam anak bomber lainnya.

Menurut Kukuh Santoso, keluarga almarhum Tri Ernawati masih begitu terpukul atas kejadian bom bunuh diri.

Hal ini yang diduga membuat keluarga menutup diri.

"Kejadian itu (bom bunuh diri) masih membekas di benak keluarga. Setiap ada orang atau wartawan yang mencari informasi terkait hal itu, pasti bakal ditolak," ujarnya.

Suasana Misa di Gereja Santa Maria Tak Bercela wujud mengenang peristiwa satu tahun bom Surabaya (TRIBUNJATIM.COM/MAYANG ESSA)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini