Sampai sekarang polisi belum bisa mengidentifikasi potongan jasad korban mutilasi lantaran kondisinya membengkak dan menghitam.
Baca: 5 Fakta Kasus Mutilasi di Malang, Ditemukan 3 Pesan Rahasia hingga Tato di Telapak Kaki Korban
Polisi tidak menemukan identitas korban di lokasi penemuan mayat.
Saksi yang diperiksa juga belum memberi petunjuk terkait identitas korban.
Asfuri mengatakan Polres Malang Kota sedang koordinasi dengan Polda Jatim untuk melakukan olah TKP menggunakan anjing pelacak.
“Anjing pelacak ini butuh titik tolak untuk bisa mencium jejak dari pelaku.”
“Kami masih koordinasi dengan tim anjing pelacak, penyidik, maupun tim dari lapangan untuk pemeriksaan lebih lanjut di TKP,” ujarnya.
Enam Saksi
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, hingga kini pihaknya terus menyelidiki pelaku dibalik kasus mutilasi ini. "Kami masih menunggu tim dari Polda Jatim yang nanti akan membantu kami dalam pengembangan kasus ini," ucapnya.
Asfuri juga telah memeriksa enam saksi terkait kasus mutilasi. Dua dari pedagang pasar besar, tiga orang dari pengawas dan security dan satu lagi dari masyarakat yang kehilangan keluarganya.
Baca: Ada Pesan-pesan Aneh Hingga Tato di Tubuh Korban, Ini Fakta-fakta Kasus Mutilasi Wanita di Malang
"Kami telah memeriksa enam saksi, lima di antara saksi tidak mengarah ke terduga pelaku ataupun korban. Begitu juga dengan keluarga yang melapor ke Polresta pada Selasa (15/4) malam," ujarnya.
Dengan bantuan anjing pelacak, tim K-9 hilir mudik disekitaran lokasi TKP. Bahkan, anjing pelacak sampai berjalan hingga radius 50 meter dari TKP guna mencari jejak dari pelaku.
"Kami berharap dengan adanya anjing pelacak ini setidaknya ada bukti temuan baru. Karena alat yang digunakan untuk membunuh korban hingga kini juga belum kami dapatkan," ujarnya.
Baca: Selain Tubuh, Juga Ditemukan Tiga Surat Misterius Disekitaran Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang
Dari tulisan yang ditemukan pada saat olah TKP kemarin (14/5), polisi juga telah menyelidiki barang bukti tulisan tersebut. Mulai dari nama Gereja Comboran yang tertulis di telapak kaki kiri korban
Kemudian ada tulisan Muharto Gang V di sebuah kertas yang telah diamankan. Hingga nama Sugeng yang tertulis di telapak kaki sebelah kanan korban.