TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Polisi akhirnya menangkap terduga pelaku kasus mutilasi di Malang yang menimpa seorang wanita yang ditemukan terpotong-potong di malang pada Rabu (15/5/2019) kemarin.
Dari pengakuan terduga pelaku mutilasi di Pasar Besar Kota Malang tersebut, terungkap hal-hal yang sangat mengejutkan.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, terduga pelaku mengaku hanya memutilasi korban.
Tetapi tidak membunuhnya, karena korban memang sudah sakit sebelumnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih belum membeberkan identitas pelaku tersebut dan masih terus menggali keterangan lebih lanjut dan mencari tahu kebenaran informasi yang sudah disampaikan pelaku.
Baca: Cerita Cinta Prada DP dan Vera Oktaria Sebelum Pembunuhan Sadis Terjadi
Baca: Ingin Kerjai Balik Suaminya Baim Wong, Paula Verhouven Justru Berakhir dengan Menangis
Baca: Viral Curhatan Siswi SMA Tak Mau Coret Seragamnya Saat Kelulusan, Disebut Generasi Langka
Baca: Natasha Wilona Berhasil Bongkar Gaji Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, Nominalnya Fantastis!
Baca: Ayahnya Orang Terkaya di Dunia, Putri Bill Gates Bongkar Uang Sakunya Hanya Rp150 Ribu per Minggu
Baca: Prabowo Tolak Hasil KPU, TKN: Sikap yang Tidak Demokratis dan Jauh dari Sikap Patriotik
Berikut fakta-fakta terbaru yang terungkap dalam kasus mutilasi tersebut:
1. Korban baru kenalan dengan terduga pelaku
Berdasarkan pengakuan dari terduga pelaku kepada pihak kepolisian, korban diperkirakan berusia 34 tahun. Korban berkenalan dengannya baru berkenalan sembilan hari lalu sekitar pukul 06.30 WIB di depan Kelenteng En Ang Kiong.
2. Korban dipotong-potong dengan gunting taman
Perbuatan yang dilakukan tergolong sangat sadis, terduga pelaku mengaku memotong-motong tubuh korban dengan gunting taman.
3. Dimutilasi setelah 3 hari meninggal
Korban saat berkenalan dengan terduga pelaku dalam keadaan sakit kemudian dibawa ke Lantai 2 Pasar Besar.
Kemudian pada pukul 17.00 WIB, terduga pelaku menjumpai korban meninggal. Terduga pelaku mulai memutilasi korban tiga hari setelah korban meninggal.
4. Kondisi mayat saat ditemukan
Trisno, saksi di lokasi mengatakan, potongan tubuh mayat yang pertama ditemukan adalah kedua kaki yang terbungkus kresek putih dengan bercak darah masih menempel.
Kemudian, potongan tangan juga ditemukan di tangga sisi timur.
"Kalau kaki agak dekat berhimpitan. Tangannya terpisah. Tapi masih di satu lokasi," ucapnya.
Berdasarkan olah TKP pihak kepolisian, bagian tubuh korban ditemukan di kamar mandi.
Sedangkan kepala, di temukan di tangga bagian tengah yang terbungkus dua kantong kresek hitam dan putih.
Saat ditemukan, mayat hanya memakai celana dalam.
5. Ditemukan 3 pesan aneh
Di lokasi kejadian, polisi menemukan tiga tulisan yang terbilang aneh.
Dari tiga tulisan yang ditemukan, satu tulisan ditulis di kertas dan dua lainnya ditulis di dinding gedung menggunakan bolpoin.
"Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
Satu di antara tulisan yang berhasil di dapat TribunJatim.com, berbunyi seperti berikut:
'Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggri is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan'.
Dua tulisan lain, juga berbunyi hal yang sama bahwa orang jahat akan mendapat balasan dari perbuatannya.
AKBP Asfuri mengatakan, saat ini polisi masih mendalami kasus mutilasi itu dengan memeriksa tiga saksi.
"Masih kami dalami ya. Apa motifnya dan lain sebagainya," tutur AKBP Asfuri.
6. Misteri tato di tubuh mayat
Polisi menemukan tato yang diukir di kedua telapak kaki mayat korban mutilasi.
Kanit Inafis Polres Malang Kota, Iptu Subandi, mengatakan tato tersebut berbentuk tulisan dan berbeda antara kaki kanan dan kiri.
Tato di kaki sebelah kiri bertuliskan 'Sugeng' dan kaki sebelah kanan bertuliskan 'Bertemu dengan keluarga gereja comboran bersama saudara'.
"Betul ada tanda permanen seperti tato di telapak kaki. Tulisannya berbeda kaki kiri dan kanan," kata Iptu Subandi ketika ditemui di instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang, Selasa (14/5/2019).
Ia menambahkan, hingga saat polisi masih belum melakukan identifikasi terhadap mayat korban mutilasi karena bagian jari si mayat masih mengeras.
"Tadi kami injeksi cairan supaya jarinya melunak. Kalau nanti belum bisa kami rendam," katanya.
Subandi melanjutkan potongan tubuh mayat korban mutilasi yang ditemukan dalam kondisi membusuk termasuk tubuh dan kaki.
"Bagian lain selain jari itu membusuk. Termasuk tubuh dan kaki," pungkasnya. (Tribun Jatim/Surya/Benni Indo/Eden Haezer)
Baca: Deretan Pengakuan Janggal Pemutilasi di Pasar Besar Malang: Kisah Perkenalan hingga Amanat Korban
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Penangkapan Terduga Pelaku Mutilasi Malang, Berawal dari 'Keisengan' Polisi Lakukan Ini,