TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Suasana duka mengiringi upacara penguburan Dewa Made Giri Adnyana (50) di Setra Banjar Delod Ceking, Desa Belatungan, Pupuan, Tabanan, Minggu (19/5/2019).
Dewa Giri meninggal di Tibu (Sungai) Buluhan, Banjar Yeh Sibuh, Sabtu (18/5/2019) pukul 16.30 Wita.
Perbekel Desa Belatungan, I Dewa Nyoman Widisucipta, pun merasa sangat kehilangan korban.
"Dia itu mindon (saudara) saya," katanya setelah upacara penguburan, kemarin.
Sebelum dikubur, pihak keluarga terlebih dulu menggelar upacara nebusin di lokasi kejadian pada Minggu pagi.
Widisucipta mengenang korban sebagai sosok pendiam, korban dikenal tidak banyak bicara.
Korban pun dikenal rajin mengikuti kegiatan suka duka di banjar maupun desa.
"Kami di banjar dan teman-temannya juga sangat merasa kehilangan. Dia orang baik dan rajin," kenangnya.
Dia menuturkan, awalnya korban Dewa Giri bekerja memetik buah kopi di wilayah Banjar Yeh Sibuh.
Karena akan ada acara rapat sorenya, sekitar pukul 16.00 Wita itu korban langsung bergegas ke sungai untuk mandi.
Kira-kira kedalaman sungai sekitar 2,5 meter, dan di bawahnya ada pasir.
"Mungkin karena di bawahnya ada pasir saat mau ke atas permukaan itu dia tidak bisa sehingga tenggelam."
"Dan ia (korban) juga tidak bisa berenang ditambah dengan kelelahan setelah bekerja," ungkapnya sembari menyatakan jarak rumah dengan TKP lumayan jauh karena beda banjar.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Made Budiarta menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu sekitar pukul 16.30 Wita.
Saat itu korban baru selesai bekerja sebagai buruh petik buah kopi di kebun milik saksi I Nyoman Urip (35) asal Banjar Yeh Sibuh.
Saat hendak pulang, korban kemudian mengajak saksi Urip mandi di Sungai Yeh Sibuh.
Setiba di sungai, korban melepas pakaian dan langsung menceburkan diri ke bagian sungai yang agak dalam (lubuk).
Namun korban justru tenggelam. Korban juga sempat meminta tolong kepada saksi.
Saksi berupaya memberi pertolongan, tapi terlambat. Korban sudah tenggelam di sungai tersebut.
Saksi kemudian menghubungi masyarakat meminta bantuan.
Tak berselang lama warga setempat kemudian berdatangan ke lokasi dan melakukan pencarian.
Setelah ditemukan ternyata korban sudah meninggal.
"Dari hasil visum petugas diketahui korban meninggal diduga kehabisan napas saat berenang dan tenggelam akibat kelelahan seusai memetik buah kopi," ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin.
Ia menjelaskan, dari keterangan saksi dan hasil olah TKP, korban murni tewas tenggelam karena kehabisan napas.
"Pihak keluarga juga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Korban juga sudah dikuburkan di setra setempat," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Dewa Giri Tewas Saat Mandi di Tibu Buluhan Tabanan, Perbekel Belatungan: Dia Orang Baik