TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Polres Madiun bersama Kodim 0803 mengamankan dua bus berisi 87 orang yang diduga akan ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa 22 Mei di depan kantor KPU.
Mereka diamankan saat berhenti di rest area Tol Ngawi-Kertosono, Selasa (21/5/2019) sekitar pukul 01.30 wib.
Sebanyak 87 orang yang menaiki bus pariwisata MK Jaya, selanjutnya dibawa ke GOR Tunggal Panaluan, Polres Madiun.
Mereka kemudian dimintai keterangan satu per satu oleh pihak kepolisian.
"Pukul 01.30 dini hari tadi, Polres Madiun dibantu Dandim dari Kodim 0803 Madiun, ketika melakukan pemeriksaan kendaraan di rest area KM 626 di Saradan, kami menemukan dua unit bus, kurang lebih 87 penumpang, kami lakukan pengecekan, kita tanya alasannya ke Jakarta, tetapi tidak jelas tujuan mereka," kata Kapores Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, saat ditemui di Mapolres Madiun, Selasa (21/5/2019) siang.
Ia menuturkan, setelah dilakukan pemeriksaan di dalam bagasi petugas kepolisian menemukan dua kardus fotocopy C1, DA 1, DAA1, DB 1 Pemilu 2019 dari beberapa daerah di Jawa Timur.
Baca: Pertemuannya dengan Jokowi Berbuntut Panjang, Bupati Klungkung Didepak dari Grup WA Gerindra Bali
"Setelah itu kita lakukan pemeriksaan barang-barang di dalam bagasi, kita temukan beberapa dokumen fotokopi C1 di beberapa kecamatan, Tulungagung, Blitar, salah satu kecamatan di Kabupaten Madiun," kata Ruruh.
Dia menuturkan, para penumpang bus berasal dari Madura, Probolinggo, Surabaya, dan beberapa daerah di Jawa Timur.
"Setelah itu kita lakukan pemeriksaan, kita cek KTP-nya, ternyata mereka merencanakan untuk bergabung dalam kegiatan 22 Mei, mereka berasal dari beberapa daerah, dari Madura, Probolinggo, Surabaya," katanya.
Ia menambahkan, rencananya setelah semuanya dimintai keterangan, akan dipulangkan ke Surabaya.
"Kami masih mintai keterangan proses mereka berkeumpul,di mana titik kumpul, siapa koodintaronya, intinya bagaimana proses mobilisiasi untuk berangkat ke Jakarta ini. Setelah itu kami sarankan untuk pulang, kembali ke Surabaya," katanya.
33 Warga Luwu Sudah di Jakarta
Sementara itu dari Sulawesi Selatan dilaporkan, sebanyak 33 warga Luwu Raya berangkat menuju Jakarta. Tujuh di antaranya merupakan warga asal Kota Palopo.
Mereka bertolak ke Jakarta sejak tanggal 14 Mei 2019 lalu.
Tujuannya untuk bergabung dengan massa dari berbagai penjuru tanah air pada aksi 22 Mei 2019 besok.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) Luwu Raya, Abdul Rauf Dewang, saat dihubungi saat dihubungi wartawan, Senin (20/5/2019) malam.
Baca: Prabowo-Sandi Tegaskan Menolak Hasil Pemilu 2019
"Total dari Luwu Raya 33 dan tujuh di antaranya dari Kota Palopo, sebagian ada yang berangkat tanggal 14 lalu naik kapal laut dan sebagian naik pesawat," kata Abdul Rauf Dewang.
Meski demikian, Rauf belum bisa memastikan jumlah massa yang berangkat dari wilayah Luwu Raya secara umum, dan Kota Palopo secara khusus.
Memungkinkan bisa bertambah karena ada yang berangkat secara terpisah.
"Dan masih ada beberapa yang menyusul, jadi estimasi total yang berangkat belum bisa dipastikan, sampai ketemu nanti di jakarta," tambahnya.
Dia menjelaskan, jika keberangkan kali ini, pihaknya tidak membawa atribut organisasi yang melekat pada setiap kader FPI di seluruh wilayah Indonesia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polisi Madiun Hentikan 2 Bus Isi 87 Orang di Tol Ngawi-Kertosono, Diduga Hendak Ikut Aksi di Jakarta