News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Bandar Pemilik 38 Paket Sabu yang Ditangkap di Gayo Lues Ternyata Saudara Ipar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNNK Gayo Lues Drs Samsul Bahri didampingi Kabag Humas Sekdakab Wahidin Porang dan Wartawan Harian Serambi dalam kegiatan coffee morning di aula BNNK Galus.

Selama ini, banyak warga Galus yang memilih menanam ganja karena tergiur dengan upah yang dijanjikan para bandar narkoba.

Padahal bisnis ganja itu tidak pernah menjanjikan, sebaliknya justru membuat hidup semakin hancur.

Karena itu, melalui program perberdayaan alternatif ini diharapkan dapat mengalihkan profesi para petani ganja menjadi petani jenis tanaman lainnya yang produktif.

Baca: Digadang-gadang Masuk Bursa Calon Menteri Asal Bali, Cok Ace Pilih Fokus Sebagai Wakil Gubernur

Para mantan narapidana narkoba juga harus diberdayakan dengan menaman komuditas unggulan yang menjanjikan, sehingga tidak lagi terjerumus dalam binis narkoba.

Desa Agusen di Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues (Galus) selama ini dikenal sebagai lumbung ganja.

Di desa ini, ganja tumbuh subur karena dibudidayakan secara masif oleh petani setempat, sehingga tak jarang menjadi sasaran operasi aparat kepolisian.

Namun setahun belakangan ini, berkat dukungan pemerintah dan BNNK melalui program pemberdayaan alternatif, para petani mulai banyak yang beralih menjadi petani kopi dan kemiri.

Camat Blangkejeren, Said Idriswintareza, mengharapkan, ke depan, Desa Agusen tak lagi dikenal sebagai lumbung ganja.

Kepala BNNK Gayo Lues Drs Samsul Bahri didampingi Kabag Humas Sekdakab Wahidin Porang dan Wartawan Harian Serambi dalam kegiatan coffee morning di aula BNNK Galus. (Serambi Indonesia)

"Julukan sebagai lumbung ganja harus dihilangkan dan menjadi kawasan agrowisata. Karena itu program pemberdayaan alternatif harus dilakukan dengan serius dan didukung semua pihak," harapnya.

Selain kawasan agroiwisata, menurut Said Idriswintareza, Desa Agusen juga memiliki beberapa objek pariwisata yang layak dikembangkan, salah satunya adalah arung jeram dan objek wisata lainnya.

Penghulu (keuchik) Desa Agusen juga juga membenarkan hal itu. Dulu ganja yang diselundupkan dari Agusen bisa mencapai 1 hingga 2 ton lebih.

"Tetapi saat ini sudah jauh berkurang. Jika pun ada warga yang ditangkap, itu jumlahnya sangat kecil, hanya untuk dikonsumsi sendiri," imbuhnya.(c40)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BNNK Galus Tangkap Dua Bandar Sabu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini