Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski lahir sebagai tunanetra, Ade Rahmat Gumilar (24) mampu menghafal lima juz kitab suci Alquran.
Lima juz yang dihafalnya adalah juz 1,2,3,29, dan 30.
Meskipun memiliki keterbatasan, Ade mampu menyetor hafalan Alquran hingga 30 juz dan pernah menjuarai hafiz Alquran tingkat provinsi maupun nasional.
Selain menggunakan Alquran braile, ia menghafal ayat suci Alquran mengandalkan pendengarnya.
"Baru mulai hafalan itu tahun 2015, masuk Pesantren Setiabudi, Ma'had Musyakil Alquran kerjasama sama DKM Al Hidayah."
"Saya kombinasi baca Alquran braile dengan rekaman audio mp3, kalau sering pakai Alquran biar tahu makrozul hurufnya sama ayat-ayatnya," ujar Ade saat ditemui Tribun Jabar di acara Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) di Masjid Al Ukhuwwah, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (22/5/2019).
Ade yang lahir di Ciamis ini juga mampu mengenyam pendidikan formal hingga lulus kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan diwisuda bulan Agustus tahun lalu.
Ia mengaku selalu belajar menghafalnya Alquran sebelum tidur.
"Cara menghafalnya setoran satu hari, satu halaman, satu jam sampai dua jam, dilakukan malam hari sebelum tidur, saat bangun tidur dimantapkan lagi," ujar sambil tersenyum.
Ade mengaku mempertahankan hafalan Alquran juga bukan perkara mudah.
Kesibukan berkuliah dan kejenuhan ketika menemukan ayat suci Alquran yang sulit dihafal menjadi kendalanya.
Kemampuan hafalan Alquran Ade tak perlu diragukan lagi.
Tribun Jabar berkesempatan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran yang dilantunkan Ade di acara IMTI.
Ayat suci Alquran yang dilantunkan oleh pemuda yang mengenakan baju takwa warna putih saat itu terdengar merdu.
Anak dari pasangan Asep Darmayadi dan Neng Fatonah ini mengaku kedua orangtuanya sangat bangga ketika dirinya memutuskan ingin menjadi hafiz Quran.
"Orangtua senang ketika saya ingin belajar hafiz Alquran dan merasa bangga punya anak bisa hafiz Alquran," ujarnya.
Ia mengaku semenjak belajar hafiz Alquran, segala apapun yang diinginkannya dipermudah.
"Selama belajar hafiz Alquran keinginan atau harapan cepat mendapatkannya, misalkan saat kuliah ingin cepat lulus diberikan kemudahan dan lulus kemarin bulan Agustus," ujarnya.
Ade mengaku bertekad semakin rajin dan tekun belajar Alquran agar menjadi hafiz yang baik.
Suaranya yang merdu ditambah kemampuan ingatannya yang kuat, membuatnya beberapa kali menjuarai lomba hafalan Alquran tingkat provinsi dan nasional.
"Saya pernah mengikuti lomba tingkat Jawa Barat juara 3 di Sukabumi 2013, bulan Desember dan lomba DPP ITMI 2015 juara satu," ujarnya.
Ade yang lulusan di UPI jurusan Ilmu Pendidikan Agama islam diberikan rezeki yaitu lolos tes CPNS Kementerian Agama Jawa Barat.
Meskipun cita-cita yang diinginkan Ade sebagai Dosen atau pengajar, namun ia tetap mensyukuri rezeki yang diberikan Allah SWT.
"Cita-citanya pengen jadi dosen, tapi kemarin ikut tes CPNS lolos senang karena setelah lulus, ikut tes CPNS dan lolos," ujarnya
Lolosnya jadi PNS membuat kedua orangtua Ade merasa bangga karena. Kedua orangtuanya memang bercita-cita jika Ade bisa menjadi PNS.
Ade mengatakan bahwa kedua orang tuanya berharap martabat keluarga terangkat dengan dirinya menjadi PNS.
Untuk mencari nafkah, sang ayah sehari-hari membuka bengkel, sedangkan ibunya bekerja sebagai petani.
"Orang tua bahagia sekali, jadi PNS yang diharapankan orang tua saya," ujarnya.
Ke depan, Ade berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
"Pengennya S2 sih, tapi rencananya ingin berkeluarga atau nikah dulu," ujarnya.