TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Juneri (38), warga Dusun Mejing I, Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, beserta anaknya, Ahmad Dani Prasetya (9), terkena ledakan mercon dan harus dilarikan rumah sakit.
Keduanya mengalami luka parah oleh ledakan petasan yang dibuat sendiri di dalam rumah. Tiga jari tangan kiri Juneri putus.
Paha kanannya luka. Sementara, anaknya mengalami luka bakar di punggung.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (1/6/2019) malam sekitar pukul 10.00 WIB.
• Polres Bantul Larang Warga Bawa Petasan dan Knalpot Blombongan Saat Pawai Takbir
Saat ia menjejalkan obat mercon, tiba-tiba saja petasan yang sedang digenggamnya meledak. Ledakan begitu kuat hingga meruntuhkan list gybsum di atap rumahnya.
Warga mendengar dua ledakan. Usai ledakan terjadi, asap putih mengebul keluar dari dalam rumah Juneri. Warga langsung masuk ke dalam dan melakukan pertolongan.
Juneri saat itu sudah terkapar, berlumuran darah. Tangannya luka parah. Ketiga jari di tangan kirinya putus.
Paha kaki kanannya mengalami luka. Sementara, anaknya, Dani, mengalami luka bakar di bagian punggung.
"Wakut itu kejadian sekitar pukul 10.00 WIB. Saya yang tinggal di samping rumahnya, mendengar ledakan dua kali. Ledakan sangat keras. Saya pikir itu ledakan kompor, tetapi saat dilihat udah asap semua. Istrinya keluar meminta tolong. Suaminya, dan anaknya terkena ledakan. Mereka pun langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar Ana Istiana, saudara korban yang tinggal persis di samping rumah korban, Minggu (2/6/2019).
Petugas Kepolisian Sektor Candimulyo pun langsung datang setelah kejadian.
Minggu (2/6/2019) siang tadi, plh Kapolsek Candimulyo, AKP Gede Mahardika, beserta jajarannya memeriksa lokasi kejadian.
Mereka menemukan tiga selongsong petasan sisa pembuatan. Saat di TKP, bekas darah masih tampak. Petugas bahkan menemukan potongan daging diduga cuilan jari dari korban.
Rumah Luluh Lantak
Sebelumnya, ledakan petasan juga di Tempuran Kabupaten Magelang, Jumat (31/5/2019) dini hari.
Ledakan hebat tersebut bersumber dari petasan yang pada akhirnya melululantakkan sebuah rumah warga setempat.
• Tips Menghindari Kemacetan Libur Lebaran di Jogja
Seorang warga Dusun Turus, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Munawir (55), harus dilarikan ke rumah sakit, pada Jumat (31/5/2019).
Ia mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, jarinya putus, setelah terkena ledakan mercon yang dibuatnya sendiri di rumahnya.
Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (31/5/2019) dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB.
Munawir saat itu tengah membikin petasan di dapur rumahnya sendiri.
Saat sedang asyik mengisi obat mercon, tiba-tiba saja petasan meledak.
Ledakan tersebut sangat kuat sampai membuat tembok belakang rumahnya jebol dan atap rumah runtuh.
Korban sendiri menderita luka bakar 70 persen.
"Saat itu korban sedang membuat mercon. Selongsong itu buat sendiri, sedangkan obat beli dari luar. Lah saat dia sedang mengisi obat mercon ke dalam selongsong, tiba-tiba saja meledak. Pintu rumah terlempar, satu sisi tembok ambyar. Korban terbakar," ujar Kapolsek Tempuran, AKP Moh Buhrom pada Tribunjogja.com, Jumat (31/5/2019).
• Gerakkan Saber Pungli, Polres Bantul Siap Tindak Tegas Jukir dan Pelaku Wisata Nakal
Warga pun terkejut adanya suara ledakan tersebut.
Sebagian warga mengira bunyi ledakan itu berasal dari trafo listrik.
Namun setelah diperiksa, sumbernya dari rumah Munawir.
Satu sisi tembok belakang rumah ambrol. Atap rumah dari asbes berterbangan.
Barang-barang di dalam rumah berserakan, termasuk jendela dari kaca yang ada di depan rumah pecah.
Korban sendiri saat itu terkapar di dalam lokasi ledakan dengan luka bakar yang parah.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sementara sang istri dan anaknya, yang berada di kamar sebelah tidak mengalami luka.
"Korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Jari tangan kirinya lepas. Korban langsung dibawa dan dirawat ke RSUD Tidar Kota Magelang. Sementara itu rumahnya mengalami kerusakan, pintu terlempar, tembok ambyar," ujar Buhrom.
• Polres Bantul Larang Warga Bawa Petasan dan Knalpot Blombongan Saat Pawai Takbir
Ratusan Petasan
Mendapatkan laporan adanya ledakan tersebut, petugas kepolisian pun langsung melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi yang ada di situ.
Petugas menemukan ratusan buah petasan renteng yang siap pakai, lengkap beserta sumbu dan alat rakitnya.
Di lokasi sendiri terdapat gas elpiji, tetapi tak meledak saat ledakan terjadi.
"Penyebabnya diduga akibat tekanan yang terlalu kuat saat korban mengisi bubuk mercon, memicu ledakan tersebut. Ledakan itu menyambar petasan lain yang ada di sekelilingnya, sehingga membuat ledakan hebat. Berdasarkan penelusuran sementara, korban ini hanya membuat petasan ini untuk dipakai sendiri, bukan untuk dijual," kata Buhrom.
Petugas kepolisian sendiri mengamankan tiga karung petasanserupa ke Kantor Polsek Tempuran.
Jumlahnya ada sekitar 400 petasan. Sebanyak 100 petasan siap pakai.
Petugas pun merendamnya dengan air, untuk mengantisipasi ledakan.
"Kami pun mengimbau kepada masyarakat agar tak menggunakan petasan. Karena selain potensi bahayanya, juga sudah melanggar UU No 1 tahun 1951," kata Buhrom.
Sementara itu, saksi yang juga tetangga korban, Mahsun (55), mengaku ledakan itu begitu kuat terdengar sampai radius satu kilometer.
Ia mengira ledakan itu berasal dari trafo listrik, tetapi setelah ditelusur ternyata berasal dari ledakan petasan dari rumah korban.
Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Kami pikir itu trafo listrik, tetapi kok ada bunyi genteng, bangunan runtuh, setelah diperiksa warga ternyata dari rumah Munawir. Petasannya meledak dan merusak rumahnya. Munawir sendiri mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke rumah sakit," katanya. (Tribunjogja I Rendika Ferri Kurniawan)