"Jadi meski baru berkunjung kali pertama, Pak SBY dan Bu Ani sangat surprise dengan apa yang kami perbuat dan lakukan untuk kebaikan masyarakat dan lingkungan. Beliau berdua sangat menikmati suasana alami di lingkungan komplek pabrik SidoMuncul. Dan kami sangat berterima kasih beliau masih berkenan meluangkan waktunya. Ini artinya kepercayaan ke SidoMuncul semakin luas,"ucap Sofjan.
Maka ketika berita duka datang dari Singapura, Sofjan dan keluarga besar merasa kaget karena dalam perawatan secara intensif di National University Hospital, Singapura, sempat tersiar kabar kondisi kesehatan Ani Yudhoyono berangsur-ansur mulai membaik.
Bahkan sejumlah tokoh nasional dan pemimpin Negeri Singa juga berkesempatan menjenguk mantan Ibu Negara tersebut memberikan support moral.
Segala bentuk upaya telah dilakukan pihak keluarga dan rumah sakit demi kesembuhan Ani Yudhoyono. Akan tetapi takdir berkata lain, Indonesia harus kehilangan sosok wanita yang luar biasa ini.
Istri dari Presiden RI ke-6 Indonesia ini akhirnya dinyatakan meninggal setelah berjuang melawan kanker darah stadium 4 yang dideritanya selama 4 bulan. Ani Yudhoyono meninggal dunia pukul 11.50 waktu Singapura dan membawa kesedihan di hati masyarakat Indonesia.
Kabar meninggalnya Ani langsung direspon rakyat Indonesia. Kepergian pendamping setia Presiden ke 6 RI, SBY itu ditangisi dan diatensi dengan perasaan duka dan sejumlah tagar berduka di sosmed secara luas.
Setelah sempat disemayamkan di KBRI Singapura dan dibawa ke rumah duka di Puri Cikeas, jenazah Ani langsung dimakamkan di TMP Kalibata pada Minggu (2/6/2019). Ribuan pelayat dari berbagai kalangan masyarakat memenuhi lokasi pemakamannya di sepanjang jalan menuju peristirahatan terakhir para kusuma bangsa ini.
Prosesi itu juga disiarkan secara langsung di beberapa stasiun televisi Tanah Air. Lewat prosesi pemakaman militer sebagai wujud penghormatan terakhir kepada Ani Yudhoyono, Presiden RI, Joko Widodo memimpin langsung sebagai inspektur upacara.
Banyak tokoh besar juga hadir mengantarkan kepergian "Sang Flamboyan" ini. Selain Presiden beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden ketiga dan keempat BJ Habibie dan Megawati, Wapres Try Sutrisno dan Wapres Budiono, juga ikut hadir berkabung.
Seakan tak kuasa menahan kesedihan yang dirasakan selama proses pemakaman Ani Yudhoyono, SBY sempat menutup mata dan menangis kala tubuh sang istri dikebumikan.
Berkali-kali Jenderal ahli strategi ini menepuk-nepuk dadanya di depan pusara sang istri, berusaha menguatkan diri. Ani yang akrab disapa Memo oleh keluarga besarnya ini meninggalkan dua putra, dua menantu, dan empat orang cucu.
Ani yang juga Ketum SIKIB ini diketahui selalu hadir mendampingi SBY dalam berbagai kegiatan kenegaraan.
Maka jejak rekam dan langkah nyata Ani sungguh meninggalkan kesan mendalam sejak kepergiannya. SBY dan keluarga besarnya sungguh benar-benar kehilangan sosok yang dicintainya.
Perasaan yang sama juga disampaikan Sofjan Hidayat. Sofjan yang juga Preskom Muncul Mekar, distributor tunggal produk-produk SidoMuncul ini mengatakan bahwa sosok sukses seorang pria dewasa sebagai pemimpin puncak perusahaan, masyarakat bahkan bangsa dan negara sekalipun, tidak bisa tidak, tak jauh dari peran dan dukungan kuat dari pendampingnya adalah istri.