Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Hingga bulan Juni ini di ruang jenazah RSUP Sanglah terdapat 83 jenazah, dari bayi hingga anak-anak.
Sebanyak 61 jenazah merupakan titipan dan sisanya merupakan jenazah telantar.
"Yang telantar itu artinya, ada yang tidak terurus, atau yang diserahkan di rumah sakit, ada yang belum teridentifikasi juga," kata dr Ida Bagus Putu Alit selaku Konsultan Forensik Klinik RSUP Sanglah, Rabu (12/6/2019).
Jika menengok data tahun lalu, jumlah jenazah tahun ini relatif stabil.
"Statistik tahun lalu stabil, tapi khusus yang telantar itu terus bertambah. Ada juga WNA," ujarnya.
Bertambahnya jenazah telantar ditengarai karena korban ada masalah dengan keluarganya.
"Kemudian jumlah yang telantar itu kian bertambah karena memang ada jenazah yang tidak diurus oleh keluarganya dan sudah menyerahkan ke RSUP Sanglah, bahkan ada yang sudah dari tahun 2017," tandasnya.
Jenazah yang terbaru masuk pada tanggal 19 Mei 2019.
Hingga saat ini, Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah sendiri telah memiliki 28 cooling unit dengan daya tampung kurang lebih 60 jenazah.
Ketika ditanya soal kendala, dr Ida Bagus Putu Alit mengaku ada pada jumlah.
"Kendalanya itu pada jumlah, karena kita memiliki 28 cooling unit. Kalau jenazah melebihi kapasitas di sana terletak kendalanya," tuturnya.