TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - HS, terduga pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU ternyata juga aktif di Organisasi non Pemerintah (NGO).
Dosen pengampu mata kuliah di Departemen Sosiologi itu aktif di lembaga Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia.
Selama ini, HS yang kini kasusnya terus santer di media massa itu memang aktif berorganisasi.
Bahkan kabarnya, HS juga tercatat sebagai alumni salah satu organisasi Cipayung.
Semenjak kasusnya mencuat, HS dikabarkan sudah jarang terlihat di BITRA. Hingga akhirnya dia mengundurkan diri.
HS diketahui mengundurkan diri lewat surat dan forum BITRA.
Dalam struktur organisasi BITRA, HS berstatus sebagai Badan Pengawas dan sudah masuk periode kedua di BITRA.
Ketua Dewan Pengurus BITRA Indonesia Rusdiana mengatakan dalam surat yang diajukan, HS tidak merinci detil soal kenapa dia mundur.
"HS mengaku punya banyak kesibukan, sehingga tidak bisa lagi aktif secara penuh di BITRA," kata Rusdiana, Rabu (12/6/2019).]
Rusdiana menjelaskan bahwa pada 29 Mei 2019 sebelum libur dan hari terakhir kerja, HS dengan besar hati memenuhi undangan badan pembina untuk mengklarifikasi kasus itu.
Baca: 33 Terduga Teroris yang Ditangkap di Kalteng Sempat Dijanjikan Pekerjaan Menambang Emas di Gunungmas
Kala itu, para pengurus juga tidak menyangka HS bakal datang. Karena di WA tidak balas, ditelepon oleh beberapa teman tidak angkat dan didatangi ke rumah tidak mau ditemui.
"Kami waktu itu sudah frustasi dan berprasangka nggak mungkin dia datang. Ternyata last minute dia datang. Proses rapat itu berjalan cukup lancar," ungkap Rusdiana.
Dalam pertemuan itu, HS tak membantah saat ditanyai soal kasus pelecehan seksual.
Dewan Pembina BITRA langsung menanyakan soal kasus yang sedang santer menjadi pembicaraan publik kepada HS.
"Dia tidak membantah kasus asusila itu. Dalam waktu cepat dia bilang, oke saya mengundurkan diri," ujar Rusdiana menirukan perkataan HS.
Menurut Rusdiana, sampai hari ini di laman daring BITRA nama HS masih tercantum. Karena mereka baru saja memasuki masa kerja setelah waktu libur.
"Sampai hari ini namanya belum dicoret. Saya segera akan mengeluarkan namanya dari Web," tegas Diana.
BITRA juga memastikan tidak akan menerima kembali HS. Seandainya HS membujuk ingin balik dengan dasar pertemanan atau alasan lainnya.
"Yang jelas menerima orang seperti itu berat bagi kami. Saya tidak akan menyetujui dia balik lagi atas dasar pertemanan maupun tidak punya pekerjaan," jelas Rusdiana. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Dosen HS Terduga Pelaku Pencabulan Mahasiwi Mundur dari Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia