Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satiri (42) hanya bisa tertunduk lesu sambil menatap kedua pergelangan tangan yang terborgol di depan Halaman Gedung Reskrimum Polda Jatim, Rabu (12/6/2019).
Berkali-kali ia menggelengkan kepala saat ditanyai TribunJatim.com tentang keterlibatannya dalam aksi pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura, Kamis (23/5/2019) silam.
Ia tak menyangka, aksinya yang cuma ikut-ikutan mendatangi Mapolsek Tambelangan yang terbakar malam itu, membuatnya mendekam di balik jeruji Mapolda Jatim.
Ia mengaku, tidak ada orang lain yang mengajaknya melakukan pengrusakan bangunan Mapolsek Tambelangan.
Saat pertama kali tiba di lokasi tersebut, ia justru kaget ternyata api tampak berkobar hebat hingga membakar keseluruhan bagian bangunan.
Baca: Mahasiswi Korban Pencabulan Kecewa Polisi Belum Menahan Ayah Kandungnya
Termasuk membakar beberapa mobil dan motor yang berdekatan dengan bangunan Mapolsek Tambelangan yang terbakar.
"Saya enggak tahu apa-apa ketika sudah datang ke Mapolsek Tambelangan itu sudah terbakar semua," kata warga Desa Samaran, Tambelangan, Sampang, Madura.
"Mobil itu sudah terbakar semuanya," lanjutnya.
Saat ditanya keterlibatannya dengan ratusan massa yang datang mendadak untuk melakukan pengrusakan yang berujung pembakaran Mapolsek Tambelangan, ia kembali menggelengkan kepala seraya berkata, dirinya tak tahu menahu perihal latar belakang insiden itu.
Ia justru bingung, di sekitar area mapolsek yang terbakar sudah ada ratusan orang. Dari ratusan orang itu, tidak ada satupun yang ia kenal.
"Jumlah orang di sana itu ya banyak kan gelap gak bisalah lihatnya berapa orang itu," katanya.
"Saya banyak gak kenal pelakunya itu," lanjutnya.
Dengan intonasi yang terdengar lirih, Satiri menerangkan, awal mula keterlibatannya dalam insiden itu.
Sekitar pukul 23.30 WIB, Kamis (23/5/2019) silam, setelah merampung aktivitas taddarusnya di masjid dekat rumahnya, mendadak ia mendengar suara letusan.
Suara letusan itu memantik rasa penasarannya. Tak lama kemudian ia memutuskan mendekati pusat suara itu seorang diri menaiki motor.
"Jarak rumah saya dari lokasi kebakaran 1 kilo lebih," ucapnya.
"Saya ke sana naik sepeda motor, ya cuma lihat saja. Saya mendengar letusan hidup, penasaran," ujarnya.
Setibanya di lokasi Mapolsek Tambelangan, Sampang, dia melihat hampir seluruh bangunan terbakar.
Ia melihat ratusan orang yang tak dikenal melakukan pengrusakan dengan melemparkan bebatuan dan bom molotov.
Lantaran terpengaruh suasana kekacauan itu, Satiri akhirnya terpengaruh untuk ikut melakukan pengrusakan.
"Ya biasa namanya penonton cuma pengen ikut saja. Sebelumnya itu saya nggak tahu. Saya nggak mau niat buruk dan gak mau lihat apa," ujarnya.
Kini, Satiri harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pelaku Pembakaran Mapolsek Tambelangan Ngaku Ikut Merusak Akibat Penasaran Pasca Dengar Ledakan