TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Hingga saat ini, PT Jasa Marga Pandaan-Malang belum mendapat keputusan berapa tarif yang akan dipatok untuk pengguna tol Pandaan-Malang.
Pasca diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Mei 2019, tol sepanjang 30 km itu digratiskan hingga H+7 Lebaran.
"Belum ada keputusan. Masih menunggu pemerintah pusat," kata Humas PT JPM, Agus Tri Antyo, Rabu (12/6/2019).
Ia menambahkan keputusan berapa tarif seksi I sampai III tol Pandaan-Malang belum dapat dipastikan.
Menurut dia, rincian tarif bisa datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu.
"Bisa saja besok, atau bahkan sekarang. Kami masih belum tahu hal itu," ujar dia.
Agus mengatakan PT JPM selaku pengelola tol hanya menyampaikan usulan tarif dengan mengacu pada bussiness plan.
Berdasarkan bussiness plan yang telah disusun PT JPM, tarif tol Pandaan-Malang diperkirakan dapat mengembalikan modal pada 35 tahun mendatang.
"Sesuai business plan kami biasanya memperkirakan dalam waktu 35 tahun, modal tersebut bisa kembali," ujar Agus.
Saat ini, tol Pandaan-Malang beroperasi dari seksi I sampai III.
Baca: Polda Kalteng Sudah Intai Terduga Teroris di Palangkaraya dan Gunungmas Selama 6 Bulan
Seksi I menghubungkan Pandaan ke Purwodadi, seksi II menyambungkan Purwodadi ke Lawang dan seksi III Lawang ke Singosari.
Seksi IV yang menghubungkan Singosari ke Pakis masih belum rampung. Begitupun seksi V antara Pakis ke Kota Malang.
Digodok Bareng BPJT
Sebelumnya, Direktur Teknik PT Jasa Marga Tol Pandaan-Malang, Siswantono mengatakan, setelah Lebaran ini tarif Tol Pandaan-Malang akan keluar.
Namun, hingga sampai saat ini, tarif tol masih digratiskan mengingat masih arus balik Lebaran, tepatnya H+5.
Siswantono mengatakan, pihaknya masih melakukan perincian dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"Kami masih memproses tarif ini dengan BPJT, kemungkinan berkisar antara Rp 900 sampai Rp 1.000 per Kilometer untuk golongan I," kata dia kepada SURYA.co.id, belum lama ini.
Di sisi lain, selama tarif tol digratiskan, para pengendara maupun pemudik bisa leluasa melewati Tol Pandaan-Malang dengan bermodalkan kartu E-Toll.
Kartu E-Toll tersebut nantinya hanya ditempelkan di Gardu Tol Otomatis (GTO) untuk membuka palang pintu.
Pada puncak arus balik kemarin, jumlah pengendara yang melewati Tol Mapan mencapai angka 95.000 kendaraan.
Jumlah tersebut cukup tinggi, mengingat wilayah Malang Raya merupakan salah satu destinasi favorit untuk berwisata bagi masyarakat dari berbagai daerah.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Tol Pandaan-Malang, Agus Purnomo mengatakan, pihaknya kini menunggu ketentuan dari pusat mengenai keputusan tarif Tol Pandaan-Malang.
Menurutnya, setelah Lebaran ini, pihaknya tinggal menunggu, lantaran kebijakan ini diusulkan oleh bagian teknis PT Jasa Maraga Tol Pandaan-Malang.
"Semoga, setelah Lebaran ini tarif tol sudah bisa diterbitkan, karena kami sudah mendapatkan sertifikat layak operasi. Untuk itu kami masih menunggu keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," tandasnya. (Aminatus Sofya/Rifky Edgar)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tarif Tak Kunjung Ditetapkan, Pengguna Tol Pandaan-Malang Masih Bebas Melintasi Tanpa Bayar