Motif dan Kronologi Prada DP Habisi Nyawa Kekasihnya Sendiri, Fera Oktaria yang Mengaku Hamil 2 Bulan di Kamar Hotel
TRIBUNNEWS.COM - Motif pembunuhan Fera Oktaria (21) oleh Prada DP akhirnya terungkap setelah pelaku ditangkap di padepokan Banten.
Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan, dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Fera meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.
Baca: Prada DP Tak Tuntaskan Mutilasi Karena Masih Sayang Vera Oktaria, Kalut & Kabur Tinggalkan Jenazah
Desakan itu, menurut Donald membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Fera ketika sedang berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).
Donald menerangkan, keributan di dalam kamar akhirnya terjadi antara pelaku dan korban. Prada DP pun membekap Fera hingga meninggal.
"Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal. Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujarnya.
Baca: Pengakuan Prada DP Membunuh Vera Oktaria Karena Korban Hamil & Minta Nikah, Ini Bantahan Keluarga
Meskipun demikian, Donald mengaku akan masih tetap melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari Prada DP serta para saksi di lokasi kejadian.
"Tapi itu penelitian sementara, belum ada keterlibatan orang lain, tapi nanti ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," jelasnya.
Kronologi Penangkapan
Detasemen Polisi Militer (Denpom) II Sriwijaya telah menangkap Prada DP di salah satu padepokan di Banten, setelah menjadi buronan sejak (10/5/2019) lalu, usai membunuh kekasihnya sendiri Fera Oktaria (21).
Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan mengatakan, penangkapan itu bermula setelah dilakukan penyelidikan untuk mencari keberadaan Prada DP.
"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya. Setelah itu dikembangkan dan dijemput, ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II Sriwijaya dalam mengungkap kasus," kata Djohan, Jumat (14/6/2019).
Hasil penyelidikan, Prada DP diketahui berada di salah satu padepokan di Banten. Di sana ia bermaksud ingin mendalami ilmu agama usai menyesali perbuatannya tersebut.