TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasatreskrim Polres Tapteng, AKP Dodi Nainggolan terus menyelidiki kasus penemuan mayat Santi Devi Malau.
Santi ditemukan tewas dalam kamar kos Simpang Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (14/6/2019) sekitar pukul 10.13 WIB kemarin.
Dodi mengatakan nama tersangka telah dikantongi. Sampai saat ini pihaknya masih berusaha keras untuk mendapatkan tersangka.
"Iya tersangka lari, sampai saat ini belum dapat," kata Dodi, Sabtu (15/6/2019).
"Tersangka diduga laki-laki. Orang dekat yang akrab, sering sama korban," sambungnya.
Dodi menjelaskan pengejaran sudah dilakukan untuk mencari keberadaan pelaku.
Bahkan dalam pencarian pelaku, hampir salah tangkap yang diamankan rupanya teman pelaku.
Baca: Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi yang Disampaikan ke MK Berubah-ubah, Apa Kata Sandiaga Uno?
Hasil olah TKP ditemukan tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher dan lebam pada kedua lengan tangan kanan dan kiri korban.
"Korban ditemukan dalam keadaan telentang dan wajah ditutup kain di dalam kamar mandi. Keadaan penutup closet kamar mandi berantakan dan sampai rusak. Secara umum keadaan kamar mandi berantakan," jelasnya.
"Kesimpulan sementara korban meninggal tidak wajar dan diduga kuat akibat mengalami kekerasan. Korban diduga dicekik dan dipukul sama diikat tali tangannya. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan," jelas Dodi.
Sebelumnya, korban tewas Santi Devi Malau, ditemukan dalam kamar kos tak bernyawa pada Jumat (14/6/2019) sekitar pukul 10.13 WIB kemarin.
Pada Jumat sekitar pukul 08.15 WIB korban Santi Devi Malau yang diketahui bekerja di Bank Mandiri Syariah belum datang ke kantor.
Saat dihubungi via telepon seluler, HP korban sudah dalam kondisi tidak aktif.
Kepala Cabang (Kacab) PT Bank Syariah Mandiri atas nama Zainal Pulungan lalu menyuruh Satpam bernama Nanda Wahyudi untuk mengecek ke tempat kos korban.
Karena tidak biasanya korban terlambat. Sebab selama ini selalu hadir ke kantor tepat waktu.
Selanjutnya, Sekuriti lalu mengecek ke tempat kosnya. Namun pintu korban terkunci dan dipanggil tidak dibuka-buka.
Nanda kemudian melaporkan keadaan itu ke pimpinan dan selanjutnya menyuruh karyawan lain menghubungi orang tuanya di Kecamatan Sibabangun. Info dari orang tua, bahwa korban tidak pulang ke Sibabangun.
Baca: Aksi Menggemaskan Jan Ethes Saat Diajak Jokowi Keliling Mal di Bali
Kacab BSM selanjutnya menghubungi pemilik kos Noni Simatupang dan meminta tolong menyuruh anggotanya untuk membuka paksa pintu kamar kos korban.
"Setiba di depan kamar kos korban, kami pun menggedor-gedor pintu kamarnya, tapi nggak dibuka-buka," kata salah satu rekan korban yang tak mau menyebut namanya.
"Dia pun nggak menyahut dari dalam kamar. Padahal sudah berulangkali dipanggil," sambungnya.
Melihat kondisi itu, rekan kerja korban yang tiba dilokasi dan didampingi beberapa warga memilih mendobrak pintu kamar kos korban.
Setelah pintu kamar terbuka, betapa terkejutnya mereka saat melihat kondisi tubuh korban yang sudah terbujur kaku di dalam kamar kos.
"Kami melihat korban di lantai kamar kos, dekat kamar mandi," jelasnya.
Atas penemuan tersebut, mayat korban pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Pandan untuk dilakukan autopsi. (mak/tribun-medan com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuh Karyawati Bank Syariah Mandiri, Santi Malau Diduga Laki-laki dan Teman Dekat Korban