TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Kapal motor tradisional Arim Jaya terbalik dan tenggelam setelah dihantam ombak tinggi di perairan Sumenep, Madura, Senin (17/6/2019) pukul 14.30 WIB.
Hingga Selasa (18/6/2019) pagi sudah ditemukan 15 orang korban meninggal.
"Kemarin ditemukan dua jenazah, dan sekarang juga telah ditemukan tiga belas jenazah. Jadi jumlah korban sampai hari ini sudah ada 15 orang korban meninggal," kata Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd Rahman Riadi, Selasa (18/6/2019) pagi.
Abd Rahman Riadi belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang belum ditemukan.
"Kita belum bisa memastikan jumlahnya berapa, karena ada yang bilang 54, 58. Masalahnya nakhoda kapal ini tidak bisa memastikan ada berapa, tapi upaya pencarian kita tetap terus dilakukan," paparnya.
BPBD Sumenep juga sudah melakukan koordinasi dengan Basarnas Surabaya, Polair Polres Sumenep dan masyarakat juga untuk menyisir lokasi.
"Korban sudah banyak terbawa arus, tadi pagi ada satu yang ditemukan di perairan Desa Romben," kata dia.
Disapu Gelombang Tinggi
Kapal Motor Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep Madura, Senin (17/6/2019) disebut sempat disapu ombak setinggi 1 meter.
Kapal motor tersebut diketahui berpenumpang 52 orang, termasuk nakhoda Arim dan Alwi.
Kapal motor berangkat sekitar pukul 14.30 WIB dari Pelabuhan Desa Guwa-Guwa, Ra'as, Sumenep, Madura.
Rencananya, kapal tersebut hendak menuju Pelabuhan Kalianget, Sampang.
Baca: Siapa Amsor, Penumpang yang Menyerang Sopir Bus Hingga Menyebabkan 12 Orang Tewas?
Tak lama kemudian, sesampainya di tengah Kepulauan Sapudi dan Giliyang, mendadak gelombang ombak setinggi sekitar satu meter menghantam bodi kapal.
Sehingga membuat kapal itu terbalik lantas menumpahkan semua penumpang yang terangkut di dalamnya.
"Perahu terkena ombak besar sehingga terguling," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (17/6/2019).
Sekitar sejam, para penumpang terombang-ambing di lautan.
Tak lama kemudian, lima perahu nelayan yang kebetulan melintas di kawasan perairan tersebut mendekat.
Lalu membantu melakukan evakuasi terhadap para korban yang tercebur di lautan.
"Lalu membawa para penumpang dibawa ke Puskesmas Dungkek untuk mendapat perawatan," tandasnya.
Diduga Kelebihan Muatan
Kapal motor Arim Jaya yang terbalik dan tenggelam di perairan Sumenep, Madura, Senin (17/6/2019) pukul 14.30 WIB diduga karena kelebihan muatan.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, kapal motor tersebut tergolong kapal tradisional.
Umumnya, hanya mampu memuat tak lebih dari 30 orang penumpang.
"Kapal tradisional ini muatan normalnya sekitar 30 orang penumpang," jelas Barung dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6/2019).
Namun, berdasarkan data yang dihimpun dari personelnya di lokasi, kapal tersebut ternyata memuat 52 orang penumpang.
Baca: Febri Sempat Video Call Saat Ayah dan Adiknya Liburan di Dieng Sebelum Kecelakaan di Tol Cipali
Artinya, kapal tersebut kelebihan 22 orang penumpang.
"Sehingga diduga kelebihan muatan sekitar 22 orang," lanjutnya.
Barung menerangkan, karakteristik spesifikasi kapal motor tersebut.
Selain masuk dalam kategori kapal motor tradisional, kapal tersebut jenis kapal dengan muatan enam gross ton (GT) dan panjang sekitar 10 meter.
"Kapal tradisional ini jenis japam dengan muatan 6 GT, lalu panjangnya 10 meter," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sebanyak 13 Orang Meninggal Akibat Tenggelamnya Kapal Arim di Perairan Sumenep Ditemukan