TRIBUNJOGJA.COM - Seorang petani yang menderita sakit gula berinisiatif menanam tanaman ganja sebagai obat.
Petani berinisial NG (53) tersebut menanam ganja di kebun tomatnya sejak tujuh bulan lalu.
Berawal dari niatnya menanam ganja sebagai obat, ia akhirnya menjualnya kepada orang yang menginginkan ganja tersebut.
Perbuatannya itu akhirnya terbongkar oleh polisi.
Sebagaimana dilansir dari kompas.com, NG nekat menanam ganja di samping tanaman tomat di ladanganya.
Ia merupakan petani asal Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Awalnya, ganja yang telah ditanam selama 7 bulan hanya dikonsumsi pribadi untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Namun, setelah beberapa saat berlalu, dirinya menjual ganja tersebut ke warga. Ia bahkan mematok Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per paket.
NG pun terpaksa berurusan dengan polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
Berikut ini sejumlah fakta tentang temuan polisi berkaitan dengan petani di Sumatera yang menanam ganja:
1. Sudah tujuh bulan menanam ganja
Petani berinisial NG, asal Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengaku sudah menanam ganja di samping tanaman tomat di ladangnya selama 7 bulan.
Awalnya, ganja tersebut hanya dikonsumsi pribadi, yaitu untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Namun jika ada pesanan dari orang lain, dia akan menjual ganja yang dia tanam seharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per paket.