NG pun akhirnya melayani permintaan rekan-rekannya. Harga per paketnya pun bervariasi, antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Dirinya juga melayani pemesanan dari beberapa orang yang mencari ganja.
DIberitakan sebelumnya, NG (53) petani asal Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara nekat menanam ganja di samping tanaman tomat di ladanganya.
Awalnya, ganja yang telah ditanam selama 7 bulan hanya dikonsumsi pribadi untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Namun jika ada pesanan dari orang lain, dia akan menjual ganja yang dia tanam seharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per paket.
"Udah di tanam 7 bulan lah, dua batang. Sebenarnya untuk pakai sendiri. Tapi karena udah banyak gini, kalo ada yang minta ku kasih. Harganya Rp 50.000 setiap kali orang beli. Aku makai ganja ini untuk ngobati sakit gula ku", ujar NG saat ikut melihat batang ganja yang dia tanam di ladangnya, Sabtu (15/06/2019).
Sementara itu, Kasat Res Narkoba Polres Tanah Karo, AKP Sopar Budiman menjelaskan, penangkapan ini bermula dari tertangkapnya AS (35) yang sedang menggunakan ganja pada Jumat (14/6/2019) siang.
Selanjutnya, polisi mengembangkan kasus tersebut dan menemukan ganja yang ditanam di ladang milik NG.
"Penangkapan ini berawal dari tertangkapnya AS yang memiliki ganja. Kita lihat ganjanya masih dalam kondisi basah, lalu kita melakukan pengembangan, dan kita tangkap NG. Dia mengaku menanamnya sendiri di ladang miliknya", ujar Sopar.
Ia menjelaskan, dua batang ganja yang diamankan berumur sekitar tujuh bulan.
"Menurut keterangan tersangka, dia telah menjual ganja ini ke teman seprofesinya dengan harga 50 hingga 100 ribu per paketnya", jelasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Petani Digerebek karena Tanam Ganja, Jual Rp 100.000 Per Paket hingga Untuk Obat Diabetes
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Petani Tanam Ganja di Kebun Tomat untuk Obat, Lama-lama Tergiur Menjualnya, https://jogja.tribunnews.com/2019/06/18/petani-tanam-ganja-di-kebun-tomat-untuk-obat-lama-lama-tergiur-menjualnya?page=all.
Editor: ose