News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan di Tol Cipali

Kecelakaan Maut Cipali: Amsor Merasa Mendengar Sopir-Kenek Bersekongkol untuk Membunuh

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polres Majalengka bersama petugas penyelamat mengevakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali KM 150, Senin (17/6/2019). Sebanyak 12 orang tewas setelah mengalami tabrakan maut di Tol Cipali pada Senin 17 Juni 2019 dini hari. TRIBUNNEWS/HO/SATLANTAS POLRES MAJALENGKA

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Polisi telah menetapkan Amsor (29) sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan maut di Tol Cipali.

Amsor menyerang sopir bus hingga mengakibatkan kecelakaan maut di Tol Cipali KM 150 pada Senin (17/6/2019) dinihari.

TribunJakarta.com merangkum informasi mengenai sosok Amsor yang dikutip dari TribunJabar.id.

Sosok Amsor

Bus Safari yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. (Tribun Jabar/eki yulianto)

Amsor berstatus sebagai warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Amsor dikenal sebagai pribadi yang baik dan murah senyum.

Tetangganya tak menyangka Amsor menjadi penyebab kecelakaan maut yang menewaskan 12 orang itu.

"Saya kenal dia dari SD, kaget banget pas dengar kabar soal Amsor," kata Mukhlas (29), teman sekaligus tetangga Amsor kepada Tribun Jabar, Selasa (18/6/2019).

Ia yang sejak kecil sering bermain dengan Amsor mengaku sama sekali tak menyangka atas peristiwa yang menimpa sahabatnya.

Bahkan, Mukhlas pun tak bisa tidur setelah melihat berita mengenai Amsor di YouTube.

"Baru bisa tidur pas menjelang Subuh, kepikiran Amsor terus soalnya," ujar Mukhlas.

Sejak kecil Amsor merupakan sosok yang setia kawan.

Ia dan Amsor selalu masuk sekolah yang sama dari SD hingga SMP.

Bahkan, Amsor yang telah masuk SMA pun sering mengajak Mukhlas bermain bersama meski ia tidak melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya.

"Saya enggak lanjut SMA, tapi tetap sehari-hari main bareng teman-teman SMA Amsor," kata Mukhlas.

Baca: Pasutri Suguhkan Adegan Ranjang ke Anak-anak Ditangkap: Tarif Rp 5 Ribu hingga Mi Instan

Pendiam Sejak Kerja di Jakarta

Rumah duka sopir PO Bus Royal Safari yang kecelakaan di Tol Cipali, Roni Mart Tampubalon (37) di Tejomoyo RT 02 RW 13, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. (TribunSolo.com/Agil Tri)

Tetangga lainnya, Nurkhotimah (37), mengenal Amsor merupakan sosok pendiam sejak bekerja di Jakarta.

Amsor yang semula sering bergaul, tiba-tiba memilih berdiam diri di rumah saja.

"Kerja di Jakarta itu baru beberapa bulan, sebelumnya satpam di Cirebon, pindah-pindah kerjanya," ujar Nurkhotimah.

Menurut dia, saat pulang ke Cirebon Amsor jarang terlihat keluar rumah.

Namun, teman-temannya masih sering berkumpul di rumahnya saat ia tengah pulang.

"Orangnya baik, dari dulu sampai sekarang kalau ketemu pasti menyapa," kata Nurkhotimah.

Merasa Sopir-Kenek Bersekongkol

Amsor (29) yang menyerang sopir bus hingga mengakibatkan kecelakaan di Tol Cipali KM 150, berprofesi sebagai satpam di Gandaria Tower Jakarta.

Warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, itu sudah bekerja sebagai petugas keamanan sejak lulus SMA.

Ketua RT 01/02 Kelurahan Watubelah, Rusbandi, mengatakan, Amsor beberapa kali pindah tempat bekerja.

"Dari lulus SMA itu langsung jadi satpam, tapi pindah ke beberapa tempat," kata Rusbandi saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/6/2019).

Ia mengatakan, mulanya Amsor menjadi sekuriti di supermarket di kawasan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Selanjutnya Amsor pindah kerja ke sebuah kantor di kawasan Jalan Kartini, Kota Cirebon.

Amsor pun kembali pindah sebagai sekuriti di RS Ciremai, Kota Cirebon.

"Yang di Jalan Kartini itu saya lupa kantor apa. Profesi itu dijalani sudah lama dari lulus SMA," ujar Rusbandi.

Ia pun kembali mendengar kabar bahwa Amsor pun pindah ke Jakarta kira-kira sejak enam bulan lalu.

Selama itu, Rusbandi mengaku tidak bertemu dengan Amsor cukup lama.

Bahkan, terakhir ia kali bertemu dengan Amsor kira-kira pada 2015.

"Kemudian dengar kabar kemarin dari adiknya, saya sangat terkejut karena saya kenal dia orangnya baik dan supel," kata Rusbandi.

Adik Amsor yang bernama Emah datang ke rumah Rusbandi pada Senin malam meminta surat pengantar untuk keperluan klaim asuransi Jasa Raharja.

Ia mengatakan, Emah bercerita kakaknya merasa tertekan selama bekerja di Jakarta karena rekan kerjanya tak menyukainya.

Karenanya, Amsor pun berniat pulang ke kampung halamannya untuk berkumpul kembali bersama keluarganya.

Selama perjalanan itulah, Amsor was-was karena merasa seperti ada yang mengikutinya.

"Kata adiknya, Amsor mendengar percakapan sopir dan kenek yang bersekongkol ingin membunuhnya, makanya nekat menyerang," ujar Rusbandi.

Merasa Dibayangi Sesuatu

Bus Safari yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. (Kolase - eki yulianto/tribun jabar - Istimewa/Brigadir Andi Setiawan/Facebook via Tribun Jateng)

Amsor (29) warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, diduga menjadi penyebab utama kecelakaan maut di Tol Cipali KM 150 pada Senin (17/6/2019) dinihari.

Pasalnya, ia menyerang sopir bus dan mencoba mengambil alih kemudi bus berpelat H 1469 CB itu.

Amsor menyerang sopir bus karena merasa terancam hendak dibunuh oleh sopir dan kenek bus itu.

Ketua RT 01/02 Kelurahan Watubelah, Rusbandi, mengaku telah mendengar kabar tersebut.

"Tadi malam adiknya, Emah, ke rumah minta surat pengantar untuk klaim asuransi Jasa Marga," ujar Rusbandi saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/6/2019).

Ia mengatakan, kala itu Emah sempat bercerita mengenai peristiwa yang menimpa kakaknya.

Saat ini, Amsor bekerja sebagai sekuriti di Gandaria Tower Jakarta sejak 6 bulan lalu.

Menurut dia, Amsor merasa tak tenang karena ada rekan kerjanya yang tidak menyukainya.

Bahkan, Amsor menaiki bus tersebut karena ingin pulang kampung kembali ke keluarganya.

"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.

Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.

Bahkan, Amsor merasa seperti ingin dibunuh sehingga merasa was-was dan ketakutan.

Saat perjalanan itu, Amsor mendengar kenek dan sopir bus terlibat percakapan telepon.

"Di obrolan itu, Amsor mendengar sopir dan kenek bus terlibat rencana pembunuhannya," kata Rusbandi.

Karenanya, Amsor pun nekat menyerang sopir bus dan mencoba mengambil alih kemudi.

Nahas, bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah itu oleng dan menyeberang jalur sebelahnya hingga menabrak kendaraan lainnya.

Peristiwa itupun mengakibatkan 12 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Amsor Kritis

Amsor (29) yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut Tol Cipali KM 150 masih dirawat di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswanti, mengatakan, warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, itu hingga kini masih dirawat di Ruang ICU.

"Yang bersangkutan mengalami luka berat sehingga harus mendapat perawatan intensif," ujar Atik Suswanti saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Selasa (18/6/2019).

Ia mengatakan, kondisi Amsor yang berprofesi sebagai sekuriti di Gandaria Tower Jakarta itupun masih kritis.

Selain Amsor, ada korban lainnya yang juga mengalami luka berat dan masih mendapat perawatan medis.

Bahkan, beberapa di antaranya dirawat di Ruang ICU sama seperti Amsor.

"Totalnya masih ada kira-kira 14 korban yang dirawat di RS Mitra Plumbon ini," kata Atik Siswanti.

Menurut dia, ada dua korban lainnya dirawat di RS Cideres, Kabupaten Majalengka.

Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengusut tuntas kecelakaan maut yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka itu.

Amsor Dipindah Ke RSUD Majalengka

Polres Majalengka memindahkan Amsor, tersangka kecelakaan tol Cipali ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka, Selasa (18/6/2019).

Menurut Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, pihaknya memindahkan tersangka dari Rumah Sakit Mitra Plumbon atas arahan Kapolda Jabar.

"Itu arahan Kapolda," ucap AKBP Mariyono saat ditemui di Polres Majalengka, Selasa (18/6/2019).

AKBP Mariyono mengatakan, pihaknya akan memindahkan tersangka hari ini.

Namun, terkait waktu dirinya menyampaikan tidak dapat memastikan.

"Hari ini kita akan pindahkan tersangka ke RSUD Majalengka," ujar AKBP Mariyono.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi di ruas Tol Cipali KM 150+900, Senin dini hari (17/6/2019).

Kecelakaan tersebut melibatkan 4 kendaraan yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.

Pihak kepolisian menetapkan satu orang tersangka dalam kecelakaan tersebut.

Tersangka terjerat pasal 338 & 359 KUHP Pidana karena mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang dan kelalaian.

Tersangka mencoba merebut kemudi dari sopir bus Safari yang mengakibatkan laju kendaraan tidak dapat dikendalikan dan memasuki jalur B arah Jakarta.(*)

14 Korban Dirawat di RS Mitra Plumbon

Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswanti (kiri) saat menjenguk korban kecelakaan maut Tol Cipali KM 150 di RS Mitra Plumbon, Selasa (18/6/2019). (Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

Sebanyak 14 korban kecelakaan maut di Tol Cipali KM 150 masih menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswanti, mengatakan, para korban mengalami luka ringan hingga luka berat.

"Rata-rata luka akibat benturan, lecet-lecet, hingga patah tulang," ujar Atik Suswanti saat ditemui usai menjenguk korban di RS Mitra Plumbon, Selasa (18/6/2019).

Ia mengatakan, seluruh korban yang dirawat di RS Mitra Plumbon kebanyakan penumpang bus berpelat nomor H 1469 CB.

 

Kondisi para korban juga mulai membaik meski ada beberapa yang masih dirawat intensif di ruang ICU.

Seluruh korban itu termasuk Amsor yang diduga sebagai penyebab utama peristiwa nahas tersebut.

Amsor mengalami luka berat sehingga masih dirawat intensif di RS Mitra Plumbon.

"Ada dua korban yang dirawat di RS Cideres, Kabupaten Majalengka," kata Atik Suswanti.

Menurut dia, sebelumnya korban yang dievakuasi ke RS Mitra Plumbon mencapai 37 orang.

Sebagian besar korban telah diizinkan pulang karena hanya mengalami luka ringan.  (*) (TribunJabar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini