Katanya, dalam kejadian ini juga termasuk terenggutnya nyawa anak kecil, disebut-sebut empat anak kecil yang biasa dibawa orangtuanya bekerja.
Ada sekitar 30 orang meninggal dunia terpanggang di dalam ruangan karena terkunci.
Pekerja yang selamat lainnya, Nuraisyah hanya meraung-raung terus berderai tangis air mata, dia terus bersandar di dinding. Pihak keluarganya mengatakan Nueasiyah alami trauma atas kejadian ini.
Teranyar, Kasubdit Bencana BPBD Langkat, Sugiono mengatakan ada 30 orang meninggal. 26 orang dewasa dan empat orang anak kecil.
Informasi salah satu mantan pekerja pabrik, minta identitas tidak dipublikasikan, bajwa mereka selalu dikunci oleh pemilik pabrik atau mandor ketika merakit mancis. Karena alasan dikhawatirkan terjadi pencurian.
Beberapa warga sekitar juga mengungkapkan bahwa keberadaan pabrik mancis ini bisa dibilang atau diduga ilegal, karena beroperasi tanpa izin.
Baca: Rekor Pertemuan Persib Bandung Vs Madura United: Maung Dibayangi Catatan Buruk
Baca: Fans BTS di Berbagai Mal Rela Antre Untuk Beli Kaus Kolaborasi Uniqlo dan BT21
Baca: 4 Langkah untuk Mengajukan Visa Schengen
Baca: Usai Barcelona Gagal, Kini Giliran Real Madrid Kejar Matthijs De Ligt
Tak sembarang orang bisa keluar dan masuk ke dalam pabrik yang beroperasi di gedung yang merupakan banguna rumah permanen.
Berulangkali mobil ambulans bolak-balik mengangkut jenazah para korban.
Empat perempuan korban selamat dalam tragedi kebakaran pabrik mancis mengalami trauma, Jumat (21/6/2019)
Keempatnya bernama Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30) dan Nurasiyah (24).
Diwawancarai wartawan www.tribun-medan.com, mereka tak kuasa menahan isak tangis.
Di saat bersamaan, petugas Satreskrim Polres Binjai sedang membujuk mereka untuk dimintai keterangan di Mapolres.
Pipit menceritakan kebakaran terjadi saat jam makan siang.
Ia mengungkapkan puluhan orang yang terpanggang bukan hanya pekerja, melainkan anak-anak.
"Jam istirahat anaknya kan datang," ucap Pipit singkat.
Pipit tak bisa menjelaskan rinci kejadian kebakaran ini.
"Aduh, blank ini aku, Bang," sambungnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Keluarga Histeris Tahu Kerabatnya Tewas, Pekerja Selamat Menangis: Semua Kawanku Habis