News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pencarian Ferry Anto di Pantai Baru di Hari Kedua Belum Membuahkan Hasil, Ini Kendalanya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pencarian korban kecelakaan laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Jumat (21/6/2019)

BANTUL - Puluhan petugas SAR gabungan masih terus berupaya melakukan proses pencarian terhadap dua korban hilang di pantai Baru, Srandakan, Bantul.

Mengingat ombak sedang tinggi, Jumat (21/6/2019) siang ini, petugas memaksimalkan pencarian darat.

Mereka melakukan penyisiran sepanjang garis pantai menuju ke arah timur dan barat.

Proses pencarian korban kecelakaan laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Jumat (21/6/2019) (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Sisi timur sejauh sampai muara sungai opak sementara sisi barat sampai muara Sungai Progo.

"Siang ini, personel kita bagi menjadi lima SRU (search and rescue). Dua regu merupakan petugas berkendara. Mereka menysisir memakai kendaraan ATV dan Amphibi. Sementara tiga regu lainnya berjalan kaki," kata Rismanto, wakil Koordinator SAR Linmas wilayah IV pantai Baru - Pantai Pandansimo, ditemui di lokasi pencarian, Jumat (21/6/2019).

Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Baru Bantul Terkendala Ombak dan Angin Kencang

Dikatakan Rismanto, regu pencarian yang menggunakan perahu jukung untuk sementara tidak diterjunkan.

Mengingat kondisi ombak laut selatan sedang tinggi.

Kemungkinan akan kembali diturunkan kembali Sabtu (22/6/2019) besok pagi ketika ombak sudah mulai bersahabat.

Adapun pergerakan arus laut, Rismanto menjelaskan pada seputar wilayah pinggiran, arus cenderung bergerak ke arah barat. Sedangkan di tengah bergerak ke arah timur.

"Korban ini kemungkinan terbawa arus. Makanya kita sisir arah ke timur dan barat," terang Rismanto.

Team support dari Bengkel Drone Jogja menerbangkan Drone untuk melakukan proses pencarian korban hilang dari udara di pantai Baru, Srandakan, Bantul, Jumat (21/6/2019) (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Petugas SAR, dikatakan Rismanto, akan berusaha maksimal mencari kedua korban hilang.

Sesuai standar operasional pencarian, mereka akan melakukan pencarian selama 3 x 24 jam tanpa henti.

Setiap hari selama tiga hari, petugas SAR gabungan yang terdiri dari pelbagai unsur akan terus melakukan penyisiran dan dibagi menjadi enam shift.

Shift pertama dimulai pukul 05.00 - 08.00 WIB. Kedua pukul 10.00 - 12.00 WIB. Ketiga pukul 13.00 - 15.00 WIB. Keempat pukul 16.00 - 18.00 WIB.

"Untuk shift malam mulai pukul 20.00 sampai pukul 22.00. Kemudian dilanjutkan dari pukul 01.00 sampai 03.00 dini hari," ucap dia.

Petugas Gabungan Lanjutkan Pencarian Eks Striker PSS yang Terseret Ombak di Pantai Baru Bantul

Kronologi Mantan Pemain PSS Ferry Anto Hanyut Terseret Ombak di Pantai Baru Bantul

Diketahui sebelumnya, lima wisatawan yang merupakan satu keluarga asal Sukoharjo, Jawa Tengah tergulung ombak di pantai Baru, Srandakan, Bantul pada Kamis (20/6/2019) kemarin, sekitar pukul 09.35 WIB.

Petugas melanjutkan pencarian korban terseret ombak di Pantai Baru Bantul, Jumat (21/6/2019) pagi. (Dok. Basarnas Yogyakarta)

Tiga korban berhasil selamat, sementara dua lainnya masih dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dalam proses pencarian.

Dua korban hilang itu atas nama Ferry Anto dan anaknya Freya Fajrina Dwi Saputri.

Ferry Anto diketahui merupakan eks pemain PSS Sleman tahun 2014-2015 dan Persis Solo 2016-2017. (*)

 
Pencarian Terkendala Ombak Besar

Koordinator SAR Linmas wilayah IV Pantai Baru - Pandansimo, Dwi Rias Pamudji, mengatakan ombak laut selatan pada pagi hari tadi cenderung landai.

Petugas berhasil menurunkan satu perahu Jukung untuk pencarian di tengah laut.

Namun menjelang siang sekitar pukul 09.00 WIB ombak laut mulai pasang.

Petugas melanjutkan pencarian korban terseret ombak di Pantai Baru Bantul, Jumat (21/6/2019) pagi. (Dok. Basarnas Yogyakarta)

Perahu Jukung yang melakukan pencarian di tengah laut itu akhirnya mendarat.

"Jika dipaksakan memang cukup berisiko. Kita akan berusaha maksimalkan pencarian darat," kata dia, saat ditemui Tribunjogja.com di lokasi pencarian.

Proses pencarian korban kecelakaan laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Jumat (21/6/2019) (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Pantauan Tribunjogja.com di lokasi, perahu jukung yang membawa empat petugas SAR itu sempat mengalami insiden.

Ketika hendak menepi, perahu dihantam ombak besar.

Hampir saja hanyut namun petugas lain langsung berlarian sigap menarik perahu ke daratan.

"Taruhannya nyawa. Jika nggak hati-hati. Kita sendiri justru yang akan menjadi korban," kata Dwi, seusai ikut berlari menarik perahu ke darat.

Dikatakan Dwi, dalam proses pencarian korban laka laut, pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan sejumlah petugas SAR di sepanjang garis pantai.

Baik SAR di wilayah III Parangtritis hingga wilayah V pantai Trisik dan Congot Kulon Progo.

Operasi pencarian, menurut dia dilakukan gabungan melibatkan sejumlah Personel SAR. Mulai dari Basarnas, Polair, Angkatan Laut, SAR DIY, MTA dan sejumlah SAR relawan.

"Ada sekitar 40 petugas," kata dia.

Mereka secara bergantian melakukan pencarian dengan menyisir di sepanjang garis pantai.

Menurut Dwi, arus laut bergerak menuju barat. Sehingga kemungkinan korban terseret ke arah barat.

"Sehingga fokus pencarian kita di barat. Mulai dari TKP sampai muara kali Progo," ucap dia.

Basarnas Yogyakarta dan aparat terkait melakukan pencarian korban tenggelam di Pantai Baru Yogyakarta, Kamis (20/6/2019) (Dok. Humas Basarnas Yogyakarta)

Diberitakan sebelumnya, lima orang yang merupakan satu keluarga asal Sukoharjo terseret ombak pantai Baru, Srandakan, Bantul pada Kamis (20/6/2019).

Tiga korban berhasil selamat sementara dua lainnya dinyatakan hilang.

Korban selamat atas nama Rohimah (30), Shela (17) dan Afdhal Firansyah (11).

Sedangkan dua korban hilang adalah atas nama Ferry Anto Eko Saputro (30), dan anaknya Freya Fajrina Dwi Saputri, (9).

Ferry Anto diketahui merupakan eks pemain PSS Sleman tahun 2014-2015 dan Persis Solo 2016-2017.

Para korban sendiri merupakan rombongan keluarga yang sedang berlibur. 

 
Pasukan Drone Ikut Membantu
Proses pencarian hari kedua korban laka laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, masih terus dilakukan, Jumat (21/6/2019).

Selain melibatkan perahu Jukung, kendaraan Amphibi, petugas SAR juga menerjunkan pasukan Drone.

Pasukan Drone ini tergabung dalam team relawan Bengkel Drone Jogja.

Mereka bersinergi bersama BPBD Kabupaten Bantul untuk membantu pencarian korban dari udara.

Anggota Pusdalops BPBD Bantul, Wiwin Efendi, mengatakan team support dari bengkel drone Jogja ini merupakan pasukan baru yang menjalin sinergi dengan BPBD Kabupaten Bantul.

Mereka sudah dilibatkan dalam beberapa misi pencarian korban hilang di Bantul.

"Tapi untuk pencarian korban laka laut, ini baru pertama kali dilakukan. Kedepan akan lebih fleksibel. Bukan hanya laka laut. Tapi bisa juga kebakaran hutan sampai longsor," ujar dia, sambil menunjukkan alat-alat drone di pantai Baru, Jumat (21/6/2019).

Team support yang mengendalikan drone ini terdiri dari enam orang. Kebanyakan adalah anak-anak muda.

Sebenarnya bukan hanya drone, mereka juga memiliki perahu sonar yang bisa dioperasikan untuk mendeteksi tubuh manusia.

Perahu sonar, kata Wiwin, bisa mencari korban laka laut dengan rujukan bodi manusia.

Jarak jangkauan di laut bisa sampai 200 meter.

Sedangkan untuk drone mampu menjangkau depan sampai dua kilometer. Bagian kiri dan kanan sekitar 300 meter.

"Team drone ini sebenarnya berangkat dari Hobi. Tetapi hobi kami gunakan untuk proses pencarian korban. Karena kami tergugah, untuk misi kemanusiaan," tuturnya.

Pantauan di lokasi, drone tersebut diterbangkan dengan ketinggian 51 meter diatas permukaan laut.

Drone dikendalikan bermanuver ke kiri dan ke kanan. Mencari citra objek diatas permukaan laut.

Pilot Drone, Nurwanto, mengatakan Drone yang diterbangkan dalam misi pencarian di atas laut pantai selatan sebenarnya merupakan drone biasa namun sejumlah komponen sudah diubah.

Salah satunya pada bagian kamera.

"Kualitas kamera sudah ditingkatkan. Menjadi 4 K. Supaya lebih tajam untuk mencari objek di permukaan laut," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan lima wisatawan yang merupakan satu keluarga asal Sukoharjo tergulung ombak di Pantai Baru, pada Kamis (20/6/2019) kemarin.

Tiga korban berhasil selamat, sementara dua lainnya masih dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dalam proses pencarian.

Dua korban tersebut atas nama Ferry Anto dan anaknya Freya Fajrina Dwi Saputri.

Ferry Anto diketahui merupakan eks pemain PSS Sleman tahun 2014-2015 dan Persis Solo 2016-2017. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pasukan Drone Ikut Bantu Cari Tubuh Eks Pemain PSS Ferry Anto yang Tenggelam di Pantai Baru, https://jogja.tribunnews.com/2019/06/21/pasukan-drone-ikut-bantu-cari-tubuh-eks-pemain-pss-ferry-anto-yang-tenggelam-di-pantai-baru?page=2.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini