TRIBUNNEWS.COM, STABAT - Kepolisian menangkap dan menetapkan Burhan pemilik pabrik korek api atau macis di Jalan T Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Binjai, Sumatera Utara.
Pabrik milik Burhan diketahui terbakar dan mengakibatkan 30 orang meninggal dunia, Jumat (21/6/2019).
Burhan ditetapkan sebagai tersangka karena mengabaikan keselamatan karyawannya
"Burhan sudah diamankan, yang punya rumah juga diamankan di Polres Binjai. Belum dapat infonya sudah berapa lama operasinya," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, Jumat (21/6/2019).
Dijelaskannya, pabrik diketahui disewa Burhan (37), warga Jalan Bintang Terang No 20, Dusun XV Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Pemilik rumah diketahui bernama Sri Maya (47), IRT, warga Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.
Katanya, selama ini pabrik atau home industri tidak memperhatikan keselamatan kerja, mengingat usaha ini mengoperasikan bahan-bahan kimia yang perlu standar operasional khusus.
Baca: Karyawan PT KAI Jawa Sumatera Ancam Mogok Kerja, Tuntut Hapus Aturan Pemisahan Karyawan Pasutri
Baca: Bursa Transfer: Barcelona Ditolak, Real Madrid Maju Berburu Matthijs De Ligt
Baca: Polisi Ungkap Penyebab 30 Orang Tewas Terbakar di Pabrik Korek Api Binjai
Baca: 4 FAKTA Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai, Pabrik Tak Berizin hingga Pengakuan Mantan Pegawai
"Itu kan bahan-bahan berbahaya. Dibilang home industri tapi keselamatan kerja gak jelas, padahal mereka bersentuhan dengan gas, berbentu liquid. Bahaya itu, pantang hidup api," katanya.
Pemilik usaha diduga menerapkan sistem kunci pintu pabrik setiap beroperasi.
Sistem ini diduga jadi penyebab utama 30 orang terperangkap dalam kobaran api di dalam kamar meregang nyawa.
Apalagi semua jendela bangunan dipasangi jerjak besi.
"Tak menutup kemungkinan mereka takut. Mungkin izin tidak lengkap makanya dibuat masuk dari pintu belakang, buat safety biar hindari retribusi atau perizinan," katanya.
Pabrik tersebut menurut informasi sudah beroperasi sejak belasan tahun lalu sekitar 2002-2003.
Lokasi berada di pinggir jalan lintas Binjai-Stabat, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.