"Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS."
"Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama."
"Setelah satu hari atau paling tidak dua hari."
"Tujuannya apa? agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS."
Saat dikonfirmasi, Ustaz Rahmat Baequni mengaku tidak bermaksud menyebarkan hoaks tersebut.
"Saya Rahmat Baequni, yang selama ini menjadi viral, saya dituduh menyebarkan berita hoaks tentang anggota KPPS yang saya katakan mati diracun."
"Sekali lagi, demi Allah saya bersumpah atas nama Allah, saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks itu," ujar Ustaz Rahmat Baequni saat ditemui Tribun Jabar di Masjid Al Lathiif, Jalan Saninten, Kota Bandung, Kamis (20/6/2019) malam.
Ustaz Rahmat Baequni mengaku hanya mengutip berita di media sosial dan saat di majelis tersebut jemaah sudah banyak yang tahu soal tersebut.
Menurutnya, pemberitaan KPPS mati diracun sudah ditayangkan di media televisi nasional.
"Saya hanya mengutip, berita yang saat itu beredar di media sosial di Instagram, semua orang pun bahkan di majelis itu juga pada mengatakan bahwa 'iya tahu' bahwa ada informasi mereka seperti itu," ujarnya.
Soal ucapan itu, Ustaz Rahmat Baequni meminta maaf kepada kepolisian, KPU, dan seluruh masyarakat.
Ia mengatakan tidak bermaksud menyebarkan hoaks.
"Maka dari itu saya meminta maaf kepada aparat kepolisian RI dan kepada masyarakat termasuk kepada KPU, saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks."
"Sekali lagi itu hanya mengutip pemberitaan yang sudah ada di medsos," ujarnya.
(Tribun Jabar/Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kondisi Terkini Ustaz Rahmat Baequni, Ini Foto Penampakannya, Diamankan Polisi Sejak 20 Juni Malam