"Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang," kata perempuan yang telah bekerja selama delapan tahun di pabrik macis ini.
Empat korban anak
Pipit menyebutkan, dalam kejadian ini ada empat anak kecil yang biasa dibawa orangtuanya bekerja turut menjadi korban.
Dengan demikian, ada 30 korban. Semuanya meninggal lantaran ruangan pabrik terkunci.
Pekerja yang selamat lain, Nuraisyah, masih tak kuasa menahan isak tangis.
Dia terus bersandar di dinding dan menangis meraung-raung didampingi keluarganya.
Sementara itu, berdasarkan penuturan saksi mata bernama Ani, ada pekerja yang selamat dari kejadian naas tersebut saat keluar jam makan siang.
Ani mengatakan, suara ledakan terdengar seperti ban pecah diawali dari belakang rumah permanen yang dijadikan tempat merakit macis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Medan dari lokasi kebakaran, puluhan jenazah menumpuk di dalam satu ruangan.
Selain itu, ada beberapa jenazah yang ditemukan di ruangan, seperti kamar-kamar lain, ruang utama gedung pabrik.
Polisi tetapkan tersangka
Polisi telah menahan pemilik pabrik korek api tersebut yakni Burhan (37).
Dari hasil pemeriksaan, polisi kemudian menetapkan pemilik pabrik sebagai tersangka.
Tak hanya pemilik, seorang supervisor bernama Lismawarni (43) juga ditetapkan sebagai tersangka.