TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Dua pendeta (Pdt) melayani di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) meninggal dunia tertimpa pohon yang tumbang di lokasi wisata kuliner pada Jumat (21/6/2019) pukul 20.00 Wita.
Dua korban meninggal dunia yakni Pdt Roy H Manueke (48), warga Desa Rerer, Kabupaten Minahasa yang berdomisili di Taman Kotabumi Kota Tangerang, dan Pendeta Stevanus Lamongi (58) warga Lingkungan VIII, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Korban selamat yakni Pendeta Yarnes Tamera (37) warga Kelurahan Kusuri, Kecamatan Tobelo Barat, Kabupaten Halmahera Utara.
Peristiwa ini mengejutkan banyak orang karena lokasi wisata kuliner Pantai Malalayang, Kelurahan Malalayang Dua, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara itu selalu ramai pengunjung dan jalur ramai kendaraan.
Pendeta Yarnes Tamera, teman korban yang selamat menceritakan kronologis kejadian tersebut.
Awalnya, dirinya meminta agar bisa menginap di rumah Pdt Stevanus. Namun, korban menyebut ada menantunya datang ke rumahnya.
Sehingga Pdt Stevanus dan Pdt Roy mencari penginapan untuk Pdt Yarnes di Malalayang.
"Saya tak tahu nama penginapan, tapi dekat kejadian karena kami hanya berjalan kaki," ungkapnya.
"Steven makan cotto dan Heber (Roy) Tinutuan setelah makan Steven mengatakan 'kita minum kopi dulu'," tambahnya.
Yarnes menambahkan Steven kelihatan sudah punya firasat karena memberikan kunci penginapan kepadanya.
"Katanya 'kawan ini kunci penginapan, Mungkin saya tak bisa ke penginapan" ucap Yarnes mengutip kata-kata Pendeta Steven.
Katanya, Pendeta Stevanus sempat curhat soal istrinya yang sangat dicintanya.
"Dia (Stevanus) bilang kita cinta sekali sama istri dan tidak akan tergantikan," katanya.
Baca: Penjual Tanah Kavling Fiktif Diringkus Polisi, Raup Untung Rp 3 Miliar dari Para Korbannya
Saat menerima kunci, Pdt Yarnes berdiri untuk menyimpannya ke dalam saku celana.