Ketika itu, Cantika Dewi sudah duduk di bangku taman kanak-kanak.
Suatu ketika, ia mengalami sakit perut, dan demam, lalu tiba-tiba muntah darah.
Sempat dirawat selama 10 hari di RSUD Klungkung, Cantika Dewi didagnosa mengalami gangguan pada fungsi lever.
"Semenjak saat itu, cucu saya ini terus sakit-sakitan. Salah makan saja, matanya langsung menguning dan perutnya membuncit. Lalu bisa muntah darah," ungkap Wayan Rumput.
Saat masuk SD, sakit dari Cantika Dewi kian parah. Baru tiga bulan duduk di bangku kelas 1 SD, Cantika Dewi kembali muntah darah hingga sempat dirawat di RSUP Sanglah.
Mempertimbangkan kondisi itu, Cantika Dewi pun diberhentikan sekolah.
Ia lalu rutin selama sebulan sekali kontrol ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan obat.
Hidupnya sangat tergantung dengan obat yang diberikan dokter.
Jika tidak minum obat selama beberapa hari, muntah darahnya kembali kumat.
"Jika tidak minum obat beberapa hari saja, ia (Dewi Cantika), pasti muntah darah. Darahnya itu bisa setengah ember, bergumpal-gumpal," ujar Ni Wayan Rumput dengan mata berkaca-kaca.
Setali tiga uang, sakit serupa dialami sang adik, Kadek Yuli Puspita Yani (5).
Sudah dua minggu ini Kadek Yuli harus dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar.
Perut bocah itu kian membesar, sehingga tidak mampu berjalan lagi.
Menurut Wayah Rumput, cucu perempuannya itu juga mengalami gangguan lever dan ginjal.