TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Kasus pencabulan kembali terjadi. Kali ini di Sragen, Jawa Tengah.
Seorang guru perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) melakukan tindak pencabulan terhadap juniornya yang masih di bawah umur.
Oknum tersebut adalah Suryandi alias Tio yang merupakan warga Dukuh Banaran, RT 022, Desa Gebang Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen.
Pelaku sehari-hari bekerja sebagai satpam di sebuah SMA Negeri di Sragen.
Baca: Datangkan Psikiater untuk Pastikan Kondisi Kejiwaan Pembanting Anak Kandung Hingga Tewas
Baca: Mantan Suami Denada Ditangkap karena Kasus Narkoba, Ekstasi dan Tembakau Gorila Diamankan Polisi
Baca: Identitas Driver Ojek Online yang Viral Karena Meninggal di Atas Motornya Sendiri
Sementara korban, FS yang juga warga Sukodono masih berusia 15 tahun.
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKP Harno mengatakan kasus tersebut telah ditangani Polres Sragen.
"Pada 12 Juni 2019 korban bersama kedua orangtua dan saksi sudah melaporkan kejadian tersebut kepada kami," ujar Harno, Senin (24/6/2019).
Kepada Tribunjateng.com Harno menyampaikan pengakuan korban kepada tim penyidik Polres Sragen pelaku sudah melakukannya dua kali.
FS sebelumnya ialah warga PSHT yang akan naik tingkat menjadi guru.
"Sebelum FS dapat mengajar ia dipesani Tio memiliki aura negatif sehingga harus dibuang terlebih dahulu," ujar Harno.
Baca: Detik-Detik Wali Kota Risma Dilarikan ke Rumah Sakit Seusai Subuh, Pejabat Pemkot Bongkar Sebabnya
Baca: Rekrutmen Calon Bintara PK Pria dan Wanita TNI Angkatan Udara, Cek Persyaratannya
Baca: Angkasa Pura II Pertebal Pengamanan di Jalan Perimeter Utara, Dari 50 Menjadi 100 Personel
Dengan bujur rayu tersebut, akhirnya sang korban menuruti perkataan Tio dan menyerahkan dirinya.
"Awalnya korban diberi segelas air bening oleh tersangka, pengakuan sang korban setelah meminum air tersebut korban merasa lemas," terang Harno.
Setelah mencabuli, Tio mengatakan jika aura negatif di tubuh korban belum sepenuhnya hilang.
Perbuatan bejat Tio terulang kedua kalinya saat korban dan pelaku hendak pergi ke luar kota.
Kala itu, korban sebenarnya sudah berusaha mengantisipasi di mana ia mengajak serta sang adik.
Namun, adik korban diminta menunggu di lapangan sementara FS dan Tio pergi berdua.
"Nah saat itu, untuk yang kedua kalinya FS dicabuli Tio," ungkap Harno.
Harno mengatakan untuk sementara, korban terindikasi ada dua, namun yang melaporkan satu.
Baca: Pengiriman Paket Same Day Delivery Selama Bulan Puasa Naik 64 Persen
Baca: Menkumham Yasonna Sebut Penonaktifan Kalapas Polewali Mandar Bukan Disebabkan Ini
Baca: Komplotan Jasa Aborsi Gunakan Obat Keras untuk Gugurkan Kandungan Pasiennya
Sementara berdasarkan keterangan orangtuan korban, lanjut Harno, pencabulan terungkap saat korban menolak ketika hendak disekolahkan di tempat pelaku bekerja.
Bahkan, FS sempat mengancam tidak mau melanjutkan pendidikan jika dipaksa sekolah di SMA tersebut.
Orangtua korban pun curiga.
Terlebih, pelaku cukup dekat dengan ayah korban karena sama-sama orang PSHT.
Setelah ditanya-tanya dengan sedikit desakan korban akhirnya mengaku telah dicabuli Tio.
Namun, pelaku yang tahu jika dirinya dilaporkan ke polisi melarikan diri.
Hingga berita ini ditulis, Tio masih dalam pengejaran tim Polres Sragen. (Mahfira Putri Maulani)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Padahal Ada Adik Korban, Guru Silat Ini Tetap Nekat Cabuli Muridnya, Modus Hilangkan Aura Negatif