Kondisi Terkini Wali Kota Surabaya Risma, Derita Penyakit Ini hingga Ditangani 15 Dokter Spesialis
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terkini kesehatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dikabarkan menurun.
Risma saat ini mendapat penanganan khusus setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/6/2019) malam.
Hasil diagnosis dokter yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr Febria Rachmanita, Risma menderita sakit mag dan asma.
Baca: Kondisi Terkini Wali Kota Risma Pasca Dilarikan ke Rumah Sakit, Sampai Ditangani 15 Dokter
Separah apa kondisi Risma hingga harus dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr Soetomo?
Kepala Humas RSUD Dr Soetomo dr Pesta Parulian mengatakan, serangan asma yang dialami wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu memiliki gradasi.
Namun, dalam penanganannya, sejak dirawat di RSUD Dr. M. Soewandhie dan koni dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, kondisi Risma saat ini lebih baik dan lebih stabil.
"Artinya tidak segawat atau seberat saat (dirawat) di rumah sakit Soewandhie," kata Pesta saat jumpa pers di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo, Rabu (26/6/2019).
Ia mengaku masih perlu mendalami hal apa saja yang terjadi pada Risma sehingga memerlukan perawatan super intensif di rumah sakit rujukan terbesar di Jawa Timur tersebut.
Ditangani 15 dokter spesialis
Untuk bisa mengetahui hal apa saja yang dialami Risma, RSUD Dr Soetomo sudah menerjunkan sekitar 15 dokter spesialis yang akan menangani kondisi kesehatan Risma.
Pesta menjelaskan belasan dokter tersebut terdiri dari dokter anestesi, dokter paru-paru untuk memeriksa penyakit asma Risma, dokter penyakit dalam, dan dokter mikrobiologi untuk menilai nilai-nilai laboratorium yang sedang diperiksa.
Baca: Butuh Tindakan Medis Lebih Jauh, Wali Kota Risma Dirujuk ke RSUD Dr Soetomo
Lalu ada pula dokter jantung yang mengawal performa detak jantung Risma, dokter radiologi untuk mengevaluasi gambaran-gambaran pemeriksaan diagnostik yang dilakukan dengan rontgen, dan dokter patologi klinik.
"Jadi kita sangat perlu untuk memonitor di rumah sakit yang artinya menjadi rujukan tertinggi di provinsi ini. Di mana ada banyak konsultan yang bisa memberikan pendapat-pendapat untuk hal-hal apa saja yang perlu dilakukan," tutur dia.