Sejak kecil, Agus sudah terbiasa melukis dengan bantuan mulut dan satu kakinya lantaran ia terlahir tanpa tangan.
Meski demikian, sapuan cat minyak karya Agus tidak beda dengan pelukis-pelukis dengan anggota tubuh normal.
Karya lukis Agus cenderung beraliran naturalis.
Namun, beberapa tahun terakhir, Agus sudah menguasai aliran realis.
Baca: Sedang Alami Krisis di F1 2019, Williams justru Ditinggal Sosok Penting
Sejumlah lukisan indah mulai dari pemandangan alam, buah-buahan, hingga lukisan foto Presiden Jokowi terpajang di rumah besarnya yang berada di Desa Sidomulyo, Sawahan, Kabupaten Madiun.
Sejak berkarya, sudah lima ratusan lukisan diciptakan mulut dan satu kakinya.
Dimotivasi orangtua
Kekurangan fisik yang dialaminya bukan jadi penghalang.
Lewat motivasi kedua orangtuanya, Joyo Sutarto dan Suyati, Agus ditekankan untuk semangat menimba ilmu meski kondisi fisiknya terbatas.
Baca: Komite III DPD RI Uji Sahih RUU Lanjut Usia di UNS
Agus saat itu bersekolah hingga lulus SMP bersama anak-anak normal lainnya.
“Saya selalu memiliki semangat, meski saya difabel, saya harus bisa mandiri. Saya tidak lanjut sekolah karena adik-adik saya juga mau masuk sekolah. Sedangkan kemampuan ekonomi orangtua saya pas-pasan,” ujar Agus, yang memiliki tujuh saudara kandung itu, kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2019).
Meski memiliki keterbatasan fisik, sejak kecil Agus memperlihatkan bakat kemampuannya melukis.
Menggunakan mulut dan kaki, Agus mampu menciptakan lukisan layaknya pelukis dengan kondisi fisik normal.
“Prinisp saya orang normal bisa, maka saya terpacu, bagaiamana cara saya bisa sama,” kata Agus.