TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban penyerangan babi hutan di lereng selatan Gunung Slamet, Rahmat Suwoharyo (52) masih terbaring di Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto, Jawa Tengah (3/7/2019).
Tubuh gempalnya tak berdaya menghadapi keganasan babi hutan yang disebutnya berukuran lebih besar dari seekor kambing.
Baca: Empat Warga Banyumas Luka-luka Diserang Babi Hutan
Beberapa bagian tubuhnya terkoyak akibat serangan dan gigitan babi hutan tersebut.
Rahmat menceritakan, awalnya dia mendengar teriakan seseorang meminta tolong dari arah kebun.
Ia yang baru pulang berladang, akhirnya bergegas menuju sumber suara tersebut.
Sesampainya di kebun, Rahmat melihat tetangganya yang sudah lanjut usia, Warsinah, sedang diserang seekor babi hutan.
Spontan ia mendekat untuk menolong Warsinah yang akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit, Selasa malam.
"Begitu saya datang, babi hutan langsung nyerang saya, saya sempat melawan, saya bacok tiga kali pakai parang panjang, tapi tidak mempan. Mungkin karena (babi) sudah tua, hanya luka saja. Sempat saya tusuk juga tidak tembus, tenaganya besar sekali," tutur Rahmat dengan suara lirih.
Setelah itu, Rahmat tak berdaya menghadapi babi hutan yang terus menyerangnya.
Taring babi menusuk dan mengoyak beberapa bagian tubuhnya.
Bahkan, tangan kirinya sempat digigit oleh babi hutan tersebut.
"Setelah itu saya nggak berdaya. Babi hutan akhirnya pergi setelah banyak warga yang datang menolong. Babi kemudian kabur setelah ditembak tiga kali. Babinya ganas sekali, batang kayu runcing yang digunakan warga untuk menyerang juga dimakan sampai remuk," kata Rahmat.
Rahmat mengaku berduel dengan babi hutan tersebut tak lebih dari satu menit.
"Saya nggak sampai 1 menit, kalau ibu-ibu itu diserang lebih dari 1 menit mungkin. Kalau saya tidak datang waktu itu, enggak tahu bagaimana kondisinya, diinjak, dibanting, taringnya panjang sekitar 9 sentimeter mungkin," ujar Rahmat.
Kepala Seksi Mutu dan Pelayanan RSI Purwokerto Rini Indrian mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit, kedua korban dalam kondisi lemas.
Kedua korban telah kehilangan banyak darah akibat luka pada beberapa bagian tubuhnya.
"Waktu datang ke rumah sakit sudah lemas, karena kehilangan banyak darah, termasuk almarhum (Warsinah). Keduanya datang bersamaan ke rumah sakit," kata Rini.
Sementara itu, Kepala Ruang Arrahman RSI Purwokerto Aditya Budi Susana mengatakan, kondisi Rahmat saat ini sudah membaik dibanding hari sebelumnya. Selasa malam, Rahmat telah menjalani operasi.
"Kondisi sudah jauh lebih baik, bisa dikatakan sudah sadar penuh, tapi efek trauma masih ada," ujar dia.
Baca: Mantan Kabareskrim Polri Anang Iskandar Daftar Calon Pimpinan KPK
Aditya mengatakan, Rahmat mengalami luka parah pada bagian pahan kanan.
Selain itu, Rahmat juga mengalami luka pada bagian pinggang, perut dan jari tangan sebelah kiri.
Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Cerita Rahmat, Berduel dengan Babi Hutan hingga Terkapar untuk Selamatkan Tetangganya