Terkait gempa tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan status waspada tsunami di Sulut dan Malut.
"Dari hasil analisi BMKG, lokasi gempa 0.51LU,126.18BT, dengan kedalaman 10 kilometer. Peringatan dini tsunami di Sulut dan Malut," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko lewat pesan singkat, Minggu malam. Pada peringatan dini pertama, Maluku Utara termasuk berpotensi tsunami.
"Pada peringatan dini pertama tsunami, Maluku Utara termasuk tingkat waspada, tapi hasil pembaruan kedua, tingkat kewaspadaan hanya bagian Minahasa Selatan, Sulawesi Utara," kata Ketua BMKG Stasiun Geofisika, Ternate, Kustoro Heriyatmoko saat dihubungi Kompas.com.
Gempa dirasakan hingga beberapa daerah di Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
"Diimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," kata Kustoro.
Pantauan, gempa yang berlangsung cukup lama dan kencang membuat panik sejumlah warga yang tinggal di Perumahan Griya Paniki Indah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Saat gempa terjadi, warga langsung ke luar rumah.
Saat sudah berada di luar rumah gempa masih terasa.
Tak hanya itu, dari grup WhatsApp BMKG, PVMBG, dan stakeholder menyebutkan, gempa sempat membuat air yang ada di baik air tumpah.
BMKG meminta warga tidak panik terkait gempa tersebut.
Di Sulut beberapa daerah yang rawan tsunami akibat gempa, yakni Kota Bitung, pesisir Kema, Kabupaten Minahasa Utara, pesisir Minahasa Raya hingga pesisir Gorontalo yang berhadapan dengan laut Maluku.
Sedangkan Kota Manado, Minahasa Selatan hingga Bolaang Mongondow Utara aman dari bahaya tsunami.
Warga sempat panik dan berhamburan ke luar rumah.
Baca: Dua Pelaku Pembunuhan Karyawati PTPN IV Ternyata Masih Pelajar, Akui Sempat Setubuhi Korban
Baca: Anaknya Dimakamkan, Ayah Sutopo Purwo Berderai Air Mata
Baca: Datuak Bandaharo Kayo: Tidak Mungkin Jokowi Hanya Memikirkan Balas Budi Seseorang untuk Jadi Menteri
"Awalnya dikira cuma goyang sedikit, tambah lama tambah gerak, orang-orang berlarian keluar," kata salah seorang warga Manado, Rahman.