TRIBUNNEWS.CO, KAJEN - Kepala Dusun Dakiran Hermanto mengatakan lokasi ibu dan anak yang mendirikan tenda di tengah hutan Bojong tepatnya di Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sering dijadikan masyarakat luar kota untuk tirakat.
"Banyak masyarakat luar kota yang tirakat atau lelaku di sekitaran Sumur Munding," kata Hermanto saat ditemui Tribunjateng.com, Kamis (25/7/2019).
Menurutnya, di dekat lokasi tersebut tempatnya dipercaya untuk tirakat agar permohonannya terkabul.
"Lokasi tenda ibu dan anak itu tidak jauh dari Sumur Munding. Biasanya warga datang ke tempat tersebut untuk melakukan tirakat dengan tujuan untuk bisa mempermudah mendapatkan rezeki," ujarnya.
Herman mengungkapkan, pengunjung yang datang ke lokasi ini akan bermalam di sekitar batu tersebut.
Kebanyakan hanya satu hingga tiga hari yang tirakat di Sumur Munding.
"Tapi, ini berbeda dengan ibu dan anak yang sedang tirakat. Hingga, sampai saat ini belum selesai melaksanakan tirakatnya," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Bojong AKP Suhadi mengatakan pihaknya akan terus memantau lokasi tersebut.
"Hari ini kami datangi lagi untuk memantau karena sedang patroli di sekitar sini," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang Ibu dan anak yang datang dari luar kota, mendirikan tenda di hutan wilayah Dukuh Dakiran, Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Keberadaan keduanya diketahui sejak September 2018 lalu.
Keduanya mendirikan tenda di hutan tersebut tidak jauh dari pemukiman warga yang berjarak sekitar 200 meter.
Mereka diketahui bernama Thymotius Ghilwan Icko Vernandesh (39) warga Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana Kota Tegal.
Kemudian, seorang ibu bernama T Winarsih (58) yang merupakan ibu kandungnya dan beralamat di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.