"Korban bersama dua orang rekannya, salah satunya bernama Arif, selaku supir truk trado berangkat menuju lokasi yang disepakati. Saat tiba di Simpang Empat, orang yang menelepon korban menyuruh menunggu di rumah makan Kota Salak, di sekitaran Jalinsum Air Batu," ucap Ricky.
Usai bertemu, salah seorang pelaku mengajak Arif untuk melakukan pengecekkan jalan menuju ke tempat alat berat dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo warna hitam tanpa plat.
Sedangkan dua korban lainnya menunggu di rumah makan.
Setibanya di sekitaran areal perkebunan sawit, Arif justru mendapat penganiayaan oleh dua orang pelaku yang tidak ia kenal. Kedua orang itu sebelumnya sudah berada di lokasi.
"Saat itu korban Arif dipukuli dan diikat tangan dan kaki. Lalu kedua pelaku menyuruh Arif, sambil nodongkan pisau, untuk menelepon kedua korban lainnya yang masih berada di rumah makan untuk menuju ke lokasi. Setelah ditelepon oleh Arif, kedua korban percaya dan ikut sama pelaku yang menjemput. Di situ kedua korban juga dianiaya dan diikat. Kunci truk beserta empat unit HP milik korban diambil pelaku," ungkap Ricky.
Selanjutnya para pelaku langsung membawa pergi truk Trado menuju ke Propinsi Riau.
Keesokan harinya Minggu (21/7/2019), sekitar pukul 06.00 WIB ketiga korban berhasil melepaskan diri, dan segera meminta pertolongan kepada pihak kemanan kebun dan dilanjutkan ke pihak kepolisian.
Atas laporan itu, maka petugas langsung melakukan olah TKP dan mengejar para pelaku yang telah diketahui identitasnya. (ind/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Melawan saat Hendak Ditangkap, Dua Perampok Sopir Truk Trado Dihadiahi Timah Panas