News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rumah Wartawan Serambi Dibakar: Berikut Sederet Kasus Teror pada Aktivis dan Wartawan di Agara

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi Alas Generasi (GAKAG), Aceh Tenggara, Arafik Beruh. SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN

Laporan Wartawan Serambi, Khalidin

TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kasus dugaan pembakaran rumah Asnawi Luwi, wartawan Serambi Indonesia di Kutacane, Aceh Tenggara Selasa (30/7/2019) lalu ternyata bukan teror yang pertama terhadap wartawan atau aktivis LSM di daerah itu.

"Sebenarnya aksi bakar membakar sudah kesekian kali tapi memang yang menimpa saudara Asnawi paling parah," kata Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi Alas Generasi (GAKAG), Arafik Beruh kepada Serambinews.com, Sabtu (3/8/2019).

Arafik pun mengulas sederet kasus kekerasan dengan cara membakar fasilitas wartawan atau aktivis LSM di tanah yang dikenal dengan semboyan Sepekat Segenep itu.

Aksi percobaan pembakaran pernah menimpa mobil milik Mahadi Pinem, wartawan Harian Waspada jelang pilkada 2006 lalu.

Baca: Sebelum Meninggal Aurel Sempat Cerita pada Sang Adik: Dipukuli Senior di Paskibra, Tubuhnya Lebam

Namun api berhasil dipadamkan setelah seorang warga melihat ada api dan berteriak meminta tolong.

Lalu, kata Arafik, kasus percobaan pembakaran juga terjadi pada Kasirin, ketua LSM SRDK Aceh Tenggara.

Rumah sang aktivis ini diduga hendak dibakar di bagian belakang namun berhasil dipadamkan. Padam karena pemilik bangun saat ada asap.

Kasus pembakaran ini kata Arafik terjadi semasa pemerintahan Armen Desky. Salah satu proyek yang disorot kala itu menyangkut jalan tembus Bahorok Dusun Pakpak.

Ternyata teror masih terus dilancarkan bagi siapapun yang getol mengkritisi kebijakan pemerintah di sana.

Kasus ini bahkan juga menimpa mobil Arafik Beruh, Ketua LSM GAKAG Aceh Tenggara.

Mobil Toyota Avanza Veloz diduga kuat dibakar OTK di bagian depan atau mesin. Akibatnya, mesin mobil milik sang aktivis LSM ini hangus total di bagian mesin.

Baca: Imam Salat Jumat Masjidil Haram Baca Surat Az-Zalzalah Sesaat Sebelum Banten Diguncang Gempa

Arafik menyatakan aksi pembakaran ini diduga kuat berkaitan dengan kasus yang dia sorot.

Kasus itu menyangkut proyek pembangunan jalan dua jalur di Aceh Tenggara. Kasus ini, lanjut Arafik dilapor sejak 2012 dan baru ada tersangka 2019.

"Pokoknya memang kasus teror sering terjadi, kalau kekerasan fisik juga ada beberapa kali," ujar Arafik.

Bukan itu saja, Amri Sinulingga aktivis LSM di sana juga mendapat teror percobaan pembakaran.

Rumah Amri dibakar pada tahun 2018 lalu namun korban terbangun karena menghirup asap sehingga tidak berakibat fatal.

Tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Asnawi Luwi, Wartawan Serambi Indonesia, di Desa Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, Selasa (30/7) dini hari. SERAMBI/ASNAWI LUWI (Serambi Indonesia/ASNAWI LUWI)

Terakhir rumah Asnawi Luwi terbakar parah karena tak dapat diselamatkan.

Hingga kini kasus dugaan pembakaran tersebut masih dalam proses penyelidikan aparat Kepolisian Resor (Polres) Aceh Tenggara.

Hanya berselang semalam, kasus percobaan pembakaran juga dilakukan kepada kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara di Jalan Manunggal No 1 Samping Stadion H Syahadat.

Baca: Anna Tak Sadar Membawa Komplotan Pelaku Hipnotis Cairkan Dananya di Bank Rp 325 Juta

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Medan sudah turun ke Aceh Tenggara untuk menyelidiki kasus tersebut termasuk kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara.

Polisi pun didesak segera mengungkap pelaku dan dalang teror dengan cara pembakaran pada rumah dan fasilitas insan pers di Aceh Tenggara.

Polisi didesak membuat deadline tanggal pengungkapan pelaku dan dalang teror.

Hal ini disampaikan Arafik Beruh mengingat dari sederet kasus upaya teror dengan cara pembakaran yang selama ini terjadi di Aceh Tenggara belum ada terungkap.

Padahal, kasusnya sudah dilaporkan ke polisi namun diakui sampai sekarang tidak terungkap.

"Waktu saya sampai terluka saat memadamkan api dan kasusnya saya laporkan ke polisi, Amri juga ada melapor tapi belum terungkap. Maka dengan kasus ini kita minta agar segera terungkap," kata Arafik.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara, Jumadi menduga kuat pelaku pembakaran rumah wartawan Serambi Indonesia Asnawi Luwi dan Kantor PWI Aceh Tenggara merupakan orang yang sama.

Baca: Misteri Pembunuhan Amelia Mahasiswi Lulusan IPB Mulai Terkuak, Pelakunya Tertangkap di Cianjur

"Kami yakin orangnya sama ini dan terkait kasus pemberitaan selama ini," kata Ketua PWI Aceh Tenggara, Jumadi kepada Serambinews.com, Jumat (3/8/2019).

Jumadi didampingi sejumlah pengurus PWI Aceh Tenggara, Ali Imran, Huseini Amin, Ricki Hamdani menyatakan sejak berdirinya kantor PWI Aceh Tenggara tahun 1997 belum pernah terjadi terror semacam ini terhadap insan media.

Jika pun ada ketegangan antara wartawan dengan sejumlah pihak atau pemerintah, kata Jumadi tidak sampai melakukan pembakaran.

Rumah semi permanen milik wartawan Serambi Indonesia Aceh Tenggara Asnawi Luwi diduga dibakar OTK, Selasa (30/7/2019) dini hari. Api yang membakar hangus rumah dan mobil tersebut baru berhasil dipadamkan pada pukul 03.00 WIB setelah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. SERAMBI INDONESIA/ASNAWI LUWI (SERAMBI INDONESIA/ASNAWI LUWI)

Karenanya, Jumadi menegaskan jika aksi pembakaran yang terjadi seperti tindakan di negeri barbar.

Menurut Ketua PWI, dari penjelasan Asnawi kepadanya sebelum kejadian sudah pernah ada terror terhadapnya.

Sementara terhadap kantor PWI Aceh Tenggara juga pernah ada terror berupa pelemparan mobil operasional PWI beberapa bulan lalu.

Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi

Teror itu terjadi pada Ramadan lalu. Sesungguhnya, lanjut Jumadi hubungan pihak PWI dengan masyarakat sekitar terjalin baik.

Masyarakat hingga kini sering nongkrong di sekitar kantor PWI Aceh Tenggara menggunakan wifi gratis milik PWI.

Maka itu, Jumadi memastikan pelaku peneror kantor PWI Aceh Tenggara bukan masyarakat sekitar.
Jumadi juga meyakini pelaku masih berkaitan dengan dengan pembakar rumah wartawan Serambi Indonesia di Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-Gala.

Rumah semi permanen milik wartawan Serambi Indonesia Aceh Tenggara Asnawi Luwi diduga dibakar OTK, Selasa (30/7/2019) dini hari. Api yang membakar hangus rumah dan mobil tersebut baru berhasil dipadamkan pada pukul 03.00 WIB setelah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. SERAMBI INDONESIA/ASNAWI LUWI (SERAMBI INDONESIA/ASNAWI LUWI)

"Dari zaman orde baru tidak pernah ada peneror wartawan dan kantor, maka kita minta kasus ini seger diungkap," tegas Jumadi seraya berharap jangan sampai berlarut-larut dan harus ada deadline pengungkapan.

Meski diteror, Jumadi meminta para wartawan di PWI Aceh Tenggara tidak perlu gentar atau takut.

Jumadi memastikan terror tidak membuat ciut nyali para wartawan di daerah itu. Segenap keluarga PWI se-Indonesia akan membackup masalah ini.

Intinya kata Jumadi, polisi harus segera mengungkap masalah yang menimpa insan pers di Kabupaten Aceh Tenggara itu.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kasus Pembakaran Rumah Wartawan, Ini Sederet Kasus Teror pada Aktivis dan Wartawan di Aceh Tenggara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini