Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis hingga sore ini, Sabtu (3/8/2019) ada 223 unit bangunan rusak karena gempa di Banten bermagnitudo 6.9 SK yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB kemarin.
"Kerusakan bangunan rumah ada 223 unit, dimana 13 diketahui rusak berat, 32 rusak sedang dan 178 rusak ringan," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo di Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (3/8/2019) sore.
Kerusakan bangunan tersebut, kata Agus tersebar di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Berikut rinciannya :
Baca: Gempa Banten, 1.050 Pengungsi di Lampung Sudah Kembali ke Rumah Masing-masing
1. Provinsi Jawa Barat
13 bangunan rusak berat, 30 rusak sedang dan 62 rusak ringan.
-Kota Bogor : 1 bangunan rusak ringan
-Kab Cianjur : 6 bangunan rusak berat, dua rusak sedang dan 13 rusak ringan
-Kab Sukabumi : 6 rusak berat, 22 rusak sedang dan 43 rusak ringan.
-Kab Bandung : 3 bangunan rusak sedang
-Kab Bandung Barat : 1 bangunan rusak berat, satu rusak sedang dan 4 rusak ringan.
- Kab Garut : 3 rusak sedang dan 1 rusak ringan
2. Provinsi Banten
2 bangunan rusak sedang, 116 rusak ringan.
-Kab Lebak : 1 bangunan rusak ringan, 29 rusak ringan
-Kab Pandeglang : 81 rusak ringan
-Kab Serang : 1 rusak sedang, 3 rusak ringan
-Kota Cilegon : 3 rusak ringan.
Untuk kerusakan fasilitas umum diketahui sebanyak emopat fasilitas.
Peribadatan rusak ringan, satu kantor rusak ringan, dua fasilitas pendidikan rusak ringan dan tiga bangunan lain rusak ringan.
"BNPB juga mencatat terdapat empat fasilitas peribadatan, satu kantor dan dua fasilitas pendidikan rusak akibat gempa.
BNPB juga mencatat terdapat empat fasilitas peribadatan, satu kantor dan dua fasilitas pendidikan rusak ringan akibat gempa.
"Masjid yang rusak ada di Pandeglang dan Sukabumi, ada juga Ponpes di Serang yang rusak ringan," tambahnya.
Untuk diketahui, gempa magnitudo 6.9 yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.
Gempa tersebut berlokasi 147 KM barat Daya Sumur, Banten dan berpotensi tsunami.
Beruntung pukul 21.35 WIB, BMKG telah menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir.
Baca: Sunda Megathrust dalam Keadaan Kritis dan Bakal Picu Gempa 9 SR? Para Ahli: Itu Hoaks
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo sejak pagi tadi sudah berada di Pandeglang untuk memantau langsung penanganan dampak gempa.
Semestinya subuh tadi Doni bertolak ke Palangkaraya dan Pontianakuntuk meninjau satgas kebakaran hutan dan lahan namun dia menunda dan memutuskan ke Banten, terkait gempa.