TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Perlakuan tidak mengenakan dialami seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Lelea Kabupaten Indramayu, Suwignya (49).
Dirinya dianiaya oleh seorang yang mengaku wartawan berinisial S (60), pada Jumat (2/8/2019).
Suwignya menyampaikan, kepalanya berkali-kali ditempeleng pelaku menggunakan telunjuk jari dan terakhir hidungnya ditinju.
Ia juga mengatakan alasan wartawan gadungan tersebut meninju pun tidak jelas.
"Saya tidak kenal dia siapa, ngakunya itu wartawan tapi tidak menunjukan identitas," ujar dia di Kantor Dewan Pendidikan Kabupaten Indramayu, Senin (5/8/2019).
Baca: Bocah 11 Tahun Diduga Jadi Korban Penganiayaan Sang Ayah, Kakinya Patah
Dirinya menceritakan, pada hari Jumat (5/8/2019), pelaku datang bersama rekannya (yang tidak dikenal) ke SMPN 2 Lelea sekitar pukul 09.30 WIB menanyakan keberadaan Kepala Bagian Tata Usaha (TU) SMPN 2 Lelea.
Karena merasa janggal, korban berbalik bertanya dengan nada sopan, pelaku ini ingin berjumpa kepala sekolah atau kepala bagian TU.
"Biasanya yang datang ke sekolah itu menanyakan kepala sekolah, kan ini aneh, makanya saya bertanya balik," ujar dia.
Lantaran memaksa, Suwignya segera mencari Kepala Bagian TU dan mempersilakan pelaku untuk menunggu di ruang tamu. Tapi pelaku justru membuntuti dan tanpa disadari sudah ada di belakang korban.
Di waktu bersamaan, diceritakan Suwignya ada orangtua siswa bertamu, dirinya kemudian izin pamit menemui orangtua siswa sembari ke toilet.
"Tapi sepulangnya orangtua siswa, pelaku yang mengatas namakan wartawan itu kembali menghampiri saya dan bilang 'ente sudah menyiram bensin duluan' lalu kepala saya lalu ditempeleng menggunakan jari," ujar dia.
Baca: Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Begini Firasat Keluarga Paskibraka Tangerang Aurellia Qurotaini
Tidak hanya itu, pelaku juga menendang kaki korban saat sedang menggenakan sepatu saat hendak mengajar di kelas. Pelaku bahkan memerintahkan korban untuk mengajar hanya menggunakan sendal.
Karena tidak terima, Suwignya lalu menjelaskan tentang kode etik seorang guru dalam mengajar, yakni soal kedisiplinan dalam proses belajar mengajar di kelas.
"Pelaku ini malah langsung meninju, hidung saya sampai berdarah," kata dia.
Selepas kejadian itu, pihak sekolah segera mengumpulkan semua guru untuk mengantisipasi agar tindakan yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Namun seketika pelaku langsung kabur dan melarikan diri. Di hari yang sama pihak sekolah juga melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwajib.
Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Dewan Pendidikan Kabupaten Indramayu, Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, dan instansi terkait lainnya.
"Tidak tahu saya juga tidak kenal dia itu siapa, waktu dicek ke PWI Indramayu, nama dia juga tidak terdaftar," kata Suwignya. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Guru SMP di Indramayu Ditinju Wartawan Gadungan, Langsung Lapor Polisi, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/05/guru-smp-di-indramayu-ditinju-wartawan-gadungan-langsung-lapor-polisi?page=all.