Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memanggil sejumlah tokoh masyarakat untuk membahas polemik pembangunan gereja di Jalan Malangsari, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan. Setelah sebelumnya viral diberitakan adanya penolakan pendirian Gereja, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun akhirnya turun tangan meluruskan. Dirinya menegaskan jika tidak ada yang menolak pendirian Gereja di wilayah tersebut.
"Insya Allah kita bisa meluruskan yang sedang viral, bahwa tidak benar warga Semarang menolak pendirian Gereja, dan kita buktikan hari ini," tekan Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan itu.
"Pak Aziz yang mewakili masyarakat, dan Pak Wahyudi yang mewakili Gereja hanya salah paham, sekarang semua telah bersepakat, pemerintah akan membantu ijin, juga Kapolres, Dandim, Kepala Kemenag, dan FKUB akan mengawal pembangunan dengan baik," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Hendi selaku Wali Kota Semarang juga meyakinkan akan mengeluarkan IMB dalam tempo waktu 30 hari untuk memperbarui ijin yang lama.
"Dari kami mengurus KRK maksimal 15 hari, mengurus IMB maksimal 15 hari. Dengan begitu kan satu dengan yang lain tidak ada yang merasa dikalahkan, dan Alhamdulillah semua setuju. Saya rasa ini bisa menjadi role model," jelas Hendi.
Senada, Aziz perwakilan masyarakat yang sempat disebut menolak pendirian Gereja menceritakan jika permasalahan terjadi hanya karena miss komunikasi.
"Hanya karena miss komunikasi dan kurang komunikasi. Bagi kami sudah tidak perlu mempermasalahkan lagi," pungkasnya. "Kami sepakat untuk menempuh jalur yang baik," ujar Aziz singkat.
Di sisi lain, Wahyudi perwakilan Gereja yang sempat dikabarkan ditolak pendiriannya memastikan tidak ada lagi permasalahan. "Kami dengan Pak Aziz sudah sepakat tidak permasalahan, dan kami siap bersahabat," terangnya.
"Ini sudah difasilitasi Pak Wali Kota dengan sangat luar biasa, sehingga yang sempat memviralkan mohon bisa di-close," harapnya,
Tidak adanya permasalahan terkait pendirian Gereja di Kota Semarang juga ditegaskan oleh Dandim 0733 BS, Zubaedi dan Kapolrestabes Semarang, Abiyoso Seno Aji .
"Saya berterima kash kepada Pak Wali Kota, karena setiap persoalan bisa diselesaikan dengan musyarawah. Kepolisian dan TNI bersinergi untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kota Semarang," yakin Abiyoso. (*)