TRIBUNNEWS.COM - Sosok wanita idaman lain (WIL) Prada DP menjadi salah satu saksi kuat saat memberikan kesaksian hingga sosok Imam si penyuruh dan pembakar mayat Vera Oktaria.
Persidangan pidana atas terdakwa Prada DP di Peradilan Militer I-04, Selasa (6/8/2019) menghadirkan beberapa saksi.
Salah satunya Serli Marlita, perempuan yang menjadi bahan pembicaraan pada saat sidang pertama masuk dalam persidangan untuk memberikan kesaksian ke-8 pada sidang terdakwa Prada DP di Peradilan Militer I-04.
Dalam persidangan kali ini Hakim ketua masih dipimpin oleh, Letkol M Kazim dan 2 orang anggota lainnya bernama Letkol Sus Much Arif Zaki dan Mayor Syawaluddinah.
Sedangkan Prada DP didampingi oleh Mayor Suherman didampingi Wigito dan Oditor masih dipimpin oleh Darwin Butar Butar.
Baca: Terjadi Lagi Prostitusi Nyeleneh di Jatim, Suami Tonton Istri Kencan Dengan Pelanggan
Baca: Pembunuh Gadis Cantik Lulusan IPB Ternyata Sopir Angkutan, Apa Motifnya?
Persidangan kedua ini dihadirkan saksi 8 orang saksi yang belum namun sementara hanya hadir 3 dan saksi yang ditunggu-tunggu atas nama Serli Marlita hadir di persidangan.
Dengan menggunakan baju biru, celana biru, berjilbab biru sambil wajah ditutup masker perempuan kelahiran Banyuasin tersebut memasuki persidangan.
Dan hakim pun bertanya apakah dirinya mengenali saksi.
'Ya saya mengenalinya (terdakwa),''kata Serli.
Akui Pernah Dipacari Prada DP
Pengakuan lain Serli yakni saat dirinya mengakui pernah berpacaran dengan Prada DP sejak kelas 1 SMA.
"Saya sudah berpacaran dengan Deri (Prada DP) sejak SMA kelas 1 tapi hilangan begitu saja tanpa ada kata putus. Lalu Deri DM lewat instagram minta no HP dan video call. Terus jemput ngajak ke kosannya,'ujar Serli saat memberikan keterangan.
Serli mengatakan bahwa niat Deri menjemputnya karena Prada DP ingin curhat dengan dirinya.
Serli mengatakan saat bercerita ekpresinya gelisah dan mengatakan bahwa dirinya bermasalah di pusat pendidikan Baturaja.
Dengan mata yang berkaca-kaca Serli mengatakan pernah menginap di kosan terdakwa
"Yang saya tahu Deri (Prada DP) kost disana selama 4 hari dan pernah menginap tapi saat itu dalam kondisi tidak sadar tiba-tiba terbangun jam 3 sendirian di kosan deri tanpa ada deri. Saya di kunci dari luar tak bisa keluar sampai-sampai saya teriak minta dengan kosan tetangga,"katanya
Kemudian ada tetangga yang menolong. Dirinya tak tau dimana keberadaan dan HP miliknya dibawa lari.
Selanjutnya Imelda saksi ke-7 yang hadir di Persidangan Militer I-04 memberikan kesaksian dalam persidangan. Ternyata meninggalnya Vera Oktaria dengan cara dibekap bukanlah hal yang pertama, bahkan pada saat masih berhubungan terdakwa prada DP masih melakukannya.
Baca: Bayar Kompensasi Listrik Padam Massal, Gaji Karyawan hingga Direksi PLN Bakal Dipangkas
Baca: Peringati Hari Dunia Anti Perdagangan Orang, Kemnaker Sosialiasi Migrasi yang Aman
Baca: Download MP3 Lagu Rayuan dalam Khayalan - Vicky Salamor dengan Lirik dan Video Klip
Pantauan Sripoku.com, Selasa (6/8/2019) hadir dengan menggunakan pakaian Putih bercorak hitam dan celana hitam Imelda memberikan keterangan kepada Oditur.
Imelda mengatakan bahwa mengenal keduanya karena rumahnya dekat dengan korban Vera Oktaria.
"Saya tau mereka berdua pacaran karena Vera dekat dengan saya. Waktu itu hubungan mereka putus nyambung. Bahkan waktu itu mereka sempat bertengkar di rumah Vera. Dan ada teriakan minta tolong,"ujar Imelda saat memberikan kesaksian.
Mendengar suara tersebut sontak dirinya langsung ke sumber suara dan melihat ternyata Prada DP membekap Vera dengan posisi Deri di atas tubuh Alm Vera di atas kasur tepatnya di ruangan tengah rumah Alm Vera.
Melihat ada yang datang Deri pun melepasan bekapan lalu terdakwa pergi dari rumah Vera. Sementara itu, Terdakwa Prada DP bertanya kepada saksi atas hal itu
"Darimana mana kamu hal itu terjadi. Setahu saya pada saat itu kamu baru datang dengan ibu korban,"kata Deri
Lalu Imelda menjawab 'Memang bener seperti itu,"jawabnya.
Terungkap Sosok Imam Si Penyuruh & Pembakar Mayat Vera
Melansir TribunSumsel, sosok Imam yang pada dakwaan dalam sidang sebelumnya, disebut sebagai orang yang menyarankan Prada Deri Pramana/Prada DP untuk membakar jenazah Vera Oktaria demi menghilangkan jejak.
Identitas Imam terungkap saat Elsa Eliza yang merupakan bibi Prada DP memberikan kesaksian di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Selasa (6/8/2019).
"Imam adalah teman Sahir suami saya. Kalau dibilang dekat juga tidak terlalu. Paling kalau main ke rumah sebentar, habis itu pulang," ujarnya di persidangan.
"Imam juga pernah ke rumah saya. Kira-kira satu minggu setelah kejadian itu (Vera meninggal),"ujarnya.
Saat oditur Mayor Chk Andi Putu SH menanyakan apakah Elsa mengetahui kondisi Imam saat ini, dia mengaku tahu.
"Saya tahu kabar Imam sudah meninggal," ujarnya.
Selain mengungkapkan sosok Imam, Elsa juga bercerita tentang apa yang dilakukan Prada DP setelah mengaku membunuh Vera Oktaria.
Kemudian, Elsa kembali melanjutkan kesaksiannya. Dia menuturkan, mendapat informasi bahwa Prada Deri berada di sungai lilin pada 8 Mei 2019 lalu.
Kabar tersebut diterimanya melalui sambungan telepon dari Dodi Karnadi yang merupakan kakak ipar Elsa.
"Waktu tiba di sungai lilin, saya lihat ada Deri dan Imam di rumah Dodi," ujarnya.
Dilanjutkannya, saat itu Elsa dan suaminya tiba di rumah Dodi sekitar pukul 15.00 WIB.
Hampir satu jam mereka disana.
Di situlah sempat terjadi percakapan antara Elsa dan Prada Deri.
"Waktu ketemu, sambil nangis langsung saya tanyakan kenapa kamu lari dari pendidikan. Dia jawab tante Idak tau masalahnya. saya tanya lagi, tapi dia jawab sudahlah,"cerita Elsa.
Elsa juga sempat bertanya mengenai keberadaan Vera yang saat itu diketahui telah menghilang.
"Saya tahu kabar Vera hilang dari keponakan saya (kakak perempuan Deri) yang nelepon dan bilang ibu Vera mencari dia. Saya tanya, kamu tahu tidak Vera ada dimana. Dia jawab tidak tahu," ujarnya.
Sekitar satu jam pertemuan itu terjadi.
Kemudian Elsa dan suaminya memutuskan untuk pulang.
Namun, betapa terkejutnya Elsa saat di tengah perjalanan pulang mendengar perkataan suaminya yang mengungkapkan pengakuan Deri telah membunuh Vera.
"Di jalan, saya diceritakan suami bahwa Deri sudah membunuh Vera," ujarnya.
Mengetahui kabar tersebut, Elsa lantas menghubungi orang tua Deri yang sedang dalam perjalanan menuju ke sungai lilin.
Elsa meminta agar orang tua Deri datang ke rumahnya dulu untuk memberitahu mengenai apa yang telah dilakukan Deri terhadap Vera.
"Ibu Deri mau ketemu anaknya. Akhirnya kami ke sungai lilin lagi dan ketemu sama Deri jam 21.00 malam," jelasnya.
Suasana haru terjadi saat itu. Deri langsung menangis tersedu-sedu di hadapan ibunya.
Dia juga meminta maaf karena tidak bisa membanggakan ibunya.
"Setelah itu kami pulang. Deri sempat ikut sama kami. Tapi dia dan Dodi minta diturunkan di simpang. Sedangkan Imam pulang naik motor. Setelah itu saya tidak tahu lagi mereka mau kemana, karena saat ditanya mereka tidak menjawab dengan jelas," ungkapnya
Namun, Dodi sempat meminta uang ke Elsa sebesar Rp.2 juta dengan alasan akan diberikan ke Prada Deri.
"Saya baru denger kabar sekitar dua Minggu kemudian. Kemungkinan kalau Deri sudah ada di Banten. Tapi alamatnya, saat itu saya kurang tahu dimana," katanya.
Keluarga Sudah Tahu Pembunuh Vera Adalah Prada DP
Pantauan Sripoku.com, Selasa (6/8/2019) Dengan menggunakan kemeja lengan panjang bercorak bunga hitam saudara dari Prada DP memasuki ruangan persidangan.
Dengan nada yang tegas dirinya menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Bahkan dari penuturanya bahwa ia sudah tahu sebelum berita beredar jika Prada DP lah pembunuhnya.
"Sebelumnya kami bingung mencari Deri dimana sampai-sampai kami meminta bantuan dukun mencari keberadaannya. Lalu telepon masuk dari Dodi mengabarkan bahwa DP berada di tempatnya,"ujar Elisa.
Setelah itu dirinya mendengar suara Prada DP dan DP mengatakan kepadanya bahwa Ia telah membunuh seseorang.
Mengetahui hal tersebut Elisa langsung mengabarkan ibu kandung Prada DP bernama Liza.
Sontak mendengar pernyataan dari Elisa (bibinya Prada DP) tersebut ibu kandung Prada DP meminta Deri meneleponnya. Sambil menjelaskan tindakannya bahwa Ia mengaku khilaf.
"Maafkan kesalahanku bu aku hilaf ,"kata Deri Permana sambil menangis menyesali perbuatannya.
Dijawablah oleh Liza, "Oi nak kau nak malu ke aku,"katanya.
Dari keterangannya Elisa ia semoat mendengar bahwa Prada DP sempat ingin pergi ke Jawa dari Dodi. Namun tidak secara langsung. Lalu mendengar kabar dari berita di HP bahwa ada penemuan mayat di penginapan Banyuasin.
"Awalnya saya tidak percaya karena yang membunuh Vera ada ada 2 tersangka. Lalu saya mengingat lagi pengakuan Deri dan benar,"katanya.
Ibunda Prada DP Mohon Minta Maaf, Namun Ini Jawaban Ibunda Almarhum Vera
Dengan menggunakan Jilbab putih dan pakaian putih ibunda Deri Pramana memasuki ruangan persidangan.
"Yang mulia saya tidak mau memberikan kesaksian saya takut, saya mau meminta maaf dengan ibunda Vera,"ujar Leni kepada ketua hakim, Kamis (1/8/2019).
Menanggapi hal tersebut ternyata hakim memberikan hak saksi. Lalu hakim tak bertanya kepada ibunda Alm Vera.
"Apakah ibunda Vera bersedia menerima permohonan maaf ibunda terdakwa,"kata Hakim.
Dengan menggelengkan kepala dan berkata 'Tidak menerima permohonan maaf ibu terdakwa," kata Suhartini (Ibunda Alm Vera).
Ia menambahkan bila memang keluarga terdakwa berniat minta maaf harusnya selesai sidang menghampirinya. Tapi sampai saat ini tidak ada.
Dari keterangan Leni, sebelumnya dirinya sudah meminta tolong kepada RT untuk menjadi pendamping meminta maaf kepada keluarga korban.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Pengakuan Serli Wanita Idaman Lain Prada DP, Terungkap Sosok Imam Si Penyuruh & Pembakar Mayat Vera,