"Pelaku diduga sekitar tiga sampai empat orang," kata Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Jumat (9/8/2019).
Polisi masih kesulitan mengungkap pelaku perampokan karena CCTV yang ada di kantor tersebut juga dirusak oleh pelaku.
"Ada CCTV sebenarnya namun CCTV ini dirusak dan decodernya diambil oleh para pelaku," ungkapnya.
Selain membawa alat congkel jendela dan pintu, pelaku juga membawa senjata api yang ditodongkan pada orang-orang yang ada di kantor tersebut supaya tidak berteriak.
"Informasinya membawa beberapa alat untuk sarana kejahatan, diantaranya memang menurut kesaksian korban, dia ditodong menggunakan senpi," kata Komang.
Pelaku tidak menggunakan penutup kepala saat beraksi.
Namun, karena kondisi gelap, wajah pelaku tidak dikenali.
"Saat itu karena kondisi gelap, korban tidak bisa mengetahui secara rinci bagaimana karakteristik wajah pelaku," ungkapnya.
Masalah CCTV
Baca: Suami Diikat Istri Diperkosa, Pelaku Perampokan 7 Tahun Lalu Ini Akhirnya Ditangkap
Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku prihatin dengan kejadian perampokan itu.
Ke depan pihaknya meminta seluruh CCTV yang ada di semua kantor pemerintahan supaya terkoneksi dengan ponsel masing-masing kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal itu supaya masing-masing kepala OPD bisa mengecek keandaan secara realtime.
"Jadi semuanya para OPD selaku pengguna barang, nanti CCTV-nya masuk ke handphone teman-teman. Sehingga dia bisa memonitor. Yang kedua recordernya harus bisa disimpan yang bagus," katanya.
Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kronologi Perampokan dan Penyekapan Satu Keluarga di Kantor Dinkes Malang, Pelaku Diduga 4 Orang