TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pelaku pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Penginapan Teduh Ayu akhirnya tiba di Denpasar, Sabtu (10/8/2019).
Kedatangan pelaku Bagus Putu Wijaya dijaga jajaran dari Tim Resmob Polresta Denpasar bersama Tim Resmob Polda Bali.
Dari informasi sumber di lapangan, pelaku yang diterbangkan dari Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sekitar pukul 07.00 Wita datang bersama pihak kepolisian.
Lalu tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali sekitar pukul 10.00 Wita.
Selanjutnya pelaku dikabarkan digiring menuju Mapolresta Denpasar, Bali guna penyelidikan dan perkembangan lebih lanjut terkait kasusnya.
Bagus menjadi tersangka terhadap Ni Putu Yuniawati yang merupakan SPG mobil di Penginapan Teduh Ayu II Kamar nomor 8 Jalan Kebo Iwa Utara Denpasar, Bali, Senin (5/8/2019) malam.
Setelah melakukan pembunuhan, tersangka yang juga pria idaman lain korban melarikan diri ke Sulawesi Utara.
Korban dan tersangka diketahui sudah memiliki suami dan istri masing-masing.
Pria asal Desa Sinabun Kecamatan Sawan Singaraja Provinsi Bali, ditangkap tim gabungan Tim Resmob Polda Sulut dan Tim Resmob Polda Bali di Jalan Trans Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut pada Kamis (8/8/2019) malam.
Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan tersangka akan dibawa ke Polda Bali pada Sabtu (10/8/2019) sekitar pukul 07.00 Wita.
"Saat ini, tersangka dititip di Polda Sulut dan akan dikirim pada Sabtu pagi ke Bali," kata dia.
AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, penangkapan berawal pihaknya mendapat informasi keberadaan tersangka di Manado dari Polda Bali.
"Nah saat dapat informasi tersebut, kami tim gabungan bergegas terus mencari keberadaan pelaku," katanya.
Bagus melarikan diri ke Manado dan bersembunyi di kediaman istrinya di Kelurahan Teling, Kota Manado.
Tim Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, mendapat informasi keberadaan Bagus di Kelurahan Teling, saat petugas menggerebek di rumah istrinya, Bagus tak berada di situ.
Petugas terus berupaya mencari keberadaan tersangka dan mendapat informasi bahwa Bagus sedang berada di Ratahan, rumah saudara istrinya.
Pihak kepolisian menuju ke Ratahan, kurang lebih 2 jam melakukan pencarian, pihaknya mendapati pelaku sedang berjalan kaki di jalan trans Ratahan.
"Kita tangkap pelaku sedang berjalan kaki di jalan raya, pelaku tak berkutik saat dilakukan penangkapan," kata Sugeng.
Incar Mobil Dibawa Korban
AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan tersangka ternyata mengincar mobil Toyota Avanza yang digunakan korban.
Setelah membunuh korban, mobil dibawa tersangka dan digadaikan.
"Uang hasil menggadai mobil yang digunakan pelaku untuk melarikan diri datang ke Manado," ujarnya
Katanya, tersangka masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai pada malam kejadian.
Dia baru melarikan keesokan paginya dengan pesawat menuju Manado.
"Pesawatnya sempat transit di Surabaya baru ke Manado," katanya.
Sebulan Pacaran
Bagus hanya bisa tertunduk saat diinterogasi oleh anggota penyidik Polda Sulut, Jumat (8/9/2019).
Tersangka Bagus Putu Wijaya (33) mengungapkan korban Ni putu Yuniawati, adalah wanita yang baru dipacarinya selama sebulan.
"Saya baru sebulan pacaran sama dia dan kemudian bertemu di penginapan Teduh Ayu," kata tersangka kepada polisi pada Jumat (9/8/2019).
"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan korban menampar saya. Saya marah dan membekap serta menyumpal mulut korban hingga meninggal dunia," jelasnya.
Kronologis Kasus
Melansir Tribunbali.com, aksi di lokasi kejadian ditemukannya jenazah Ni Putu Yuniawati menyebutkan bahwa saat itu korban bersama seorang pria mendatangi penginapan Teduh Ayu pada Senin (5/8/2019) sekitar pukul 18.00 Wita.
Mereka mengendarai mobil Avanza warna putih.
Setelah bertanya kepada petugas hotel Kadek Yuliani (37), seorang di antara mereka bayar sewa kamar untuk beberapa jam.
Setelah terima kunci mereka menuju kamar nomor 8.
Sekitar pukul 19.30 Wita, rekan Yuniawati keluar dari kamar menuju mobil lalu meninggalkan penginapan menuju arah utara.
Petugas penginapan mengaku tidak meminta identitas satu di antara penyewa kamar lantaran hanya gunakan kamar dua jam dengan sewa Rp 60 ribu.
Lantaran waktu sewa sudah berakhir namun Yuniawati belum ke luar kamar, petugas hotel akhirnya mengetuk pintu kamar penginapan sekitar pukul 21.30 Wita.
Saat dipanggil korban tidak menyahut. Petugas mengecek dan melihat korban dalam keadaan tidur dengan posisi tengkurap.
Petugas hotel coba membangunkan korban dan membalikkan badan perempuan tersebut.
Petugas kaget melihat mulut korban dibekap dengan handuk dan terdapat bercak darah yang ke luar dari mulutnya.
Ternyata Ni Putu Yuniawati sudah tidak bernyawa. Petugas hotel pun melaporkan ke pihak kepolisian.
Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Haji Andi Muhamad Nurul Yaqin belum menyebut penyebab kematian Yuniawati.
"Masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan untuk menjawab, apakah itu memang pembunuhan atau meninggal karena sakit," tambahnya.
Menurut keterangan saksi mata, korban datang bersama laki-laki yang diperkirakan berusia 40 tahun.
Laki-laki itu berperawakan kurus, memakai sandal, baju kaus abu-abu, celana kain abu-abu, lengan kanan penuh tato, dan bicara dalam bahasa Indonesia.
Saksi lainnya I Wayan Budiarta melihat mobil Avanza warna putih di parkiran penginapan, namun tidak ingat nomor platnya.
Dia hanya melihat ada stiker Transformer di pintu belakang sebelah kanan.
Baca: Pengakuan Waria Kena Razia: Kalau Malam Saya Jadi Wanita, Siangnya Perkasa, Kadang Dapat Rp 300 Ribu
Sempat Cari Orang Pintar
Adapun keluarga Ni Putu Yuniawati mendengar kabar duka dari pihak kepolisian pada Selasa (6/8/2019) pukul 23.00 Wita.
Polisi mendatangi rumah suaminya, Nyoman Sugita di Banjar Kaja, Serangan, Denpasar, Bali.
Ia kaget mendengar kabar tersebut. Apalagi kematian istrinya terkesan tidak wajar.
"Saya dapat informasi juga katanya begitu (dibunuh) tapi karena bukti yang belum kuat saya cari orang pintar," katanya.
"Saya tanya orang pintar, istri saya bilang dia dipukul, dibanting, sama disekap. Saya sempat lihat di kamar jenazah itu memang ada darah di hidungnya atau lebamlah di wajahnya," ucap Sugita.
"Itu kata orang pintar, percaya dan tidak percaya ya, tetapi kenyataannya seperti itu, dia bilang di sininya sakit, di situnya sakit," tambahnya.
Anak korban, Pande (19) mengutarakan hal serupa.
Hanya saja saat ditanya soal pelaku, Aditya mengatakan ibunya tidak bisa mengungkapkan.
Baca: Gerindra Serius Ingin Meminang Gibran, Ketua DPC Solo: Kami akan Hubungi Mas Gibran
"Ibu gak bisa bilang siapa pelakunya, jadi kayak mau ngomong tapi kecekik gitu, jadi susah bilangnya," jelas Pande.
Kasus ini masih diproses kepolisian. Sugita menunggu kepastian siapa pelaku yang menghabisi nyawa istrinya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul UPDATE Tersangka Pembunuhan Ni Putu Yuniawati Dibawa ke Bali Setel
Hingga berita ini diturunkan, Tribun Bali masih memantau lebih lanjut terkait kasus ini.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul BREAKING NEWS : Pelaku Pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Penginapan Teduh Ayu Sudah Tiba Di Bali