TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Keberanian Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi memburu bandar Narkoba di wilayah Medan, Sumatera Utara, patut diacungi jempol.
AKP Ginanjar Fitriadi tidak gentar meskipun dirinya harus terluka akibat dikeroyok bandar narkoba bersama komplotannya.
Pria tinggi dengan rambut pendek ini, rela mempertaruhkan nyawanya saat meringkus bandar narkoba bernama Anggara, hingga akhirnya dikeroyok sekitar 20 orang sindikat narkoba tersebut.
Ginanjar menjelaskan saat pihaknya melakukan kegiatan gerebek kampung narkoba (GKN) memang ada beberapa titik yang menjadi target operasi.
Baca: Aksi Bejat Guru di Tanjungpinang Paksa Siswanya Lakukan Perbuatan Menyimpang Lalu Sebar Videonya
Baca: Kronologi Kapolsek Patumbak Medan Dikeroyok Bandar Narkoba dan Komplotannya
Pada saat melakukan penggerebekan di lokasi kedua yang merupakan target operasi (TO) besar saat itu yang bersangkutan lari dan dikejar bersama anggota yang berada di belakang.
"Saya melihat dan menyuruh tersangka berhenti. Hei berhenti kamu," teriak AKP Ginanjar.
Teriakan AKP Ginanjar tak dihiraukan pelaku, Anggara tidak mau berhenti dan malah berusaha melarikan diri.
"Saya kejar dia hingga akhirnya dia jatuh tersandung batu dan saya tahan dengan cara memiting lehernya terus saya tarik ke jalan," ujarnya.
Baca: Resep Sate Kambing yang Cocok untuk Dihidangkan di Hari Raya Idul Adha Hari Ini
Terjadilah pergelutan di tanah dan tak lama kemudian datanglah anak buahnya.
Rupanya di jalan itu sudah ada sekitar belasan orang kaki tangannya yang bersiaga.
"Kaki tangannya itu menyerang saya, sementara anggota waktu itu masih berada di belakang. Akhirnya saya dikeroyok sama mereka ramai-ramai. Anggota yang berdatangan juga ikut dikeroyok," tutur AKP Ginanjar.
Lebih lanjut, ditanya apakah kapok dalam melaksanakan gerebek kampung narkoba (GKN), dengan tegas Ginanjar mengatakan tidak kapok sama sekali.
"Enggak lah, enggak kapok saya," tegas AKP Ginanjar.
"Memang itu sudah menjadi tugas saya, jadi ini merupakan hal yang wajar. Ini resiko tugas," pungkasnya.