Sebab Wawan menyadari energi fosil yang selama ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar, lambat laun akan habis.
Alat ciptaan Wawan mengurai hidrogen dan oksigen untuk selanjutnya diubah menjadi energi terbarukan.
Alat tersebut tergolong sederhana.
Terdapat dua tabung reaktor berbahan paralon dan kaca serta selang penyalur hidrogen, hasil penguraian oksigen.
Cara kerja alat memasukkan air tawar ke dalam tabung reaktor dicampur dengan katalis.
“Katalis merupakan suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu.
Katalis ini berupa garam dapur, soda kue, potasium dan sebagainya yang ramah lingkungan,” papar ayah lima anak ini.
Tabung reaktor yang telah dicampur katalis, selanjutnya dialiri listrik DC (Direct Current) untuk menghidupkan tabung reaktor.
Wawan mengatakan hidrogen hasil penguraian itu tidak bisa langsung digunakan tetapi harus dimasukkan ke dalam air untuk proses pemurnian.
“Besar kecilnya api tergantung besarnya reaktor serta keseimbangan volt dan ampere.
Apabila tidak melalui proses pemurnian dan langsung digunakan, bisa menyebabkan ledakan,” ujarnya.
Pembuatan alat tersebut membutuhkan waktu selama tiga hari.
Meskipun tergolong singkat, Wawan tidak memungkiri sempat gagal sebanyak dua kali lantaran meledak.
Namun, ia menyatakan ledakan tidak berbahaya.