"Ternyata diketahui korban satu dan berikut anaknya korban dua sudah diketahui tergantung di kaso rumah dalam keadaan meninggal,” kata Jajang Rahmat.
Polisi telah melakukan olah TKP. Hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa Rudi dan putranya gantung diri.
Diduga, keduanya nekat gantung diri sehari sebelumnya atau pada pagi harinya.
Jajang Rahmat mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan luar, tak ada tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana pada Rudi.
Tak hanya itu, barang-barang milik Rudi di rumahnya juga masih utuh, seperti laptop, ponsel, hingga sepeda motor.
Sesuai prosedur, kata Jajang, pihaknya melaksanakan permohonan visum dan otopsi.
"Namun ada permohonan dari keluarga untuk tidak dilakukan dan menganggap ini musibah," ujarnya.
Rudi nekat gantung diri diduga lantaran merasa putus asa ditinggal wafat oleh istrinya tahun lalu.
Sejak saat itu, Rudi harus membesarkan dan mengurus putra semata wayangnya.
Yuni bahkan sempat menawarkan untuk mencarikan pengganti mendiang istri Rudi. Namun, Rudi tak mau.
Rudi yang bekerja wiraswasta mengaku kepada Yuni ingin fokus membesarkan putra semata wayangnya yang tuna wicara dan tuna netra.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Jejak Digital Budi Setiyanto, Dosen UGM yang Gantung Diri, Dia Doktor Cerdas yang Membanggakan"