TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Kondisi warga Dusun Bangsren RT1/6 Desa Alastuo Kecamtaan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, Triyono (33) kini hanya berkutat di atas amben yang berada di ruang tamu rumah.
Kaki kanannya dibalut perban lantaran mengalami kecelakaan kerja pada Senin (5/8/2019) lalu.
Kondisinya menarik simpati para netizen, sejak diunggah pemilik akun di Medsos.beberapa hari lalu.
Dalam unggahan tersebut pemilik akun mengajak para netizen untuk berbagi terhadap sesama.
Kesehariannya, selain menjadi buruh di tempat penggilingan tanah.
Triyono juga membuat bata pres di rumahnya.
Ia sudah bekerja di tempat penggilingan tersebut sekitar 1,5 tahun.
Saat Tribunjateng.com mendatangi rumahnya, orang tua Triyono, Mulyono dan Sukini serta istrinya, Nugalih Pratiwi (31) sedang menerima tamu dari dua orang relawan yang hendak memberikan bantuan.
Pasangan suami istri tersebut dikaruniai dua anak perempuan. Buah hati pertama kini duduk di bangku TK.
Sedangkan si kecil masing sering digendong ibunya.
Saat itu Triyono terlihat rebahan di amben, kaki kanannya dihadapkan kepada kipas angin kecil yang menyala.
"Dikipasi rasanya nyeri, kalau tidak dikipasi panas," kata Triyono kepada Tribunjateng.com.
Ia merasa serba salah dengan upaya yang dilakukan untuk meredam rasa sakit di kaki kanannya.
Bagian telapak kaki kanan Triyono mengelupas karena tercepit mesin giling penghalus tanah.
Mesin tersebut digunakan untuk menghaluskan tanah kasar dan selanjutnya dijadikan bahan baku membuat batu bata.
"Saat itu lagi menggiling tanah, saya berada di atas untuk menekan tanah kasar.
Tahu-tahu kaki masuk mesin pengilingan. Telapak kaki mengelupas sampai mata kaki. Yang utuh tinggal jempol.
Jari kaki panjang bagian bawah mengelupas dan 3 jari lainnya putus," terang Triyono sambil rembahan.
Kepada Tribunjateng.com, ia mengaku sempat menarik kakinya sebanyak dua kali dalam posisi berdiri, akan tetapi tidak bisa.
Akhirnya sambil duduk, Triyono dapat menarik kaki kanannya dengan menggunakan kedua tangan.
"Saya langsung turun dari atas mesin," terangnya.
Triyono mengungkapkan saat itu ada lima orang rekannya sedang bekerja sesuai tugasnya masing-masing.
Rekannya tahu kakinya mengalami luka seusai Triyono turun dari atas mesin penggiling tanah.
Mengetahui hal tersebut, rekannya meminta tolong tetangga Triyono untuk mengantarkan ke Rumah Sakit.
Sempat opname di RSUD Dr Moewardi Surakarta selama 5 hari, Triyono memutuskan untuk menjalani rawat jalan dan pulang pada Sabtu (10/8/2019) lalu.
Sejak menjalani rawat jalan hingga hari ini, Triyono lebih sering berbaring di amben.
Upaya operasi kaki terpaksa diurungkannya lantaran faktor ekonomi.
Upaya penyembuhan hanya dilakukan dengan meminum obat yang diberikan dokter.
Sedangkan perban yang membalut kaki kanannya mesti diganti seminggu sekali. (Ais)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kaki Masuk ke Mesin Penggilingan, Warga Karanganyar Ini Tak Punya Biaya Operasi, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/16/kaki-masuk-ke-mesin-penggilingan-warga-karanganyar-ini-tak-punya-biaya-operasi?page=all.