Bisa dibilang, Pupung Sadili adalah pengusaha tajir melintir.
Aset kekayaan Pupung Sadili berupa rumah mewah dua lantai di Jalan Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditaksir bernilai hampir Rp 30 miliar.
Rumah itu berdiri di lahan seluas 500 meter persegi.
Sementara luas bangunannya sekitar 400 meter persegi.
Rumah tersebut bercat putih dengan dua pilar berukuran besar pada bagian depannya.
Selain itu, Pupung Sadili juga menyewa lahan kosong seluas 500 meter persegi yang menempel dengan rumah tinggal.
Di lahan tersebut dibangun bengkel dan perawatan sekaligus cuci mobil miliknya.
"Jadi kalau dibilang dibunuh karena utang piutang kayaknya enggak tepat, bisa dilihat asetnya ini, rumah, belum tanah ini. Kalau semeternya Rp 30 juta saja duitnya sudah keliatan," ungkapnya ditemui di bengkel miliknya, Selasa (27/8/2019).
Keyakinan tidak adanya masalah utang piutang yang menjerat korban juga dibuktikannya lewat tidak ada seorang pun kolektor ataupun pihak tertentu yang berkunjung ke rumah korban.
"Ya Kalau utang piutang kan itu urusan pribadi, tapi selama saya bangun bengkel di tanahnya tiga-empat bulan ini, sama sekali nggak keliatan ada orang dateng, biasa aja.
Soalnya kalau begitu (utang piutang) biasanya kan orang dateng, tanya-tanya ke kanan kiri, kalo ini nggak ada," ungkapnya.
Pembunuh Bayaran Baru Dibayar Rp 8 Juta
Istri muda sekaligus otak pembunuhan Edi Chandra alias Pupung Sadili (54) menjanjikan Rp 500 juta kepada empat pembunuh bayaran yang disewanya.
Tak hanya sang suami yang menjadi target, M Adi Pradana alias Dana (24), anak tiri Aulia Kesuma juga ikut menjadi korban.
Saat melaksanakan pembunuhan Pupung Sadili dan Adi Pradana, Aulia Kesuma meminta bantuan keponakannya, Kelvin (18).