Akibatnya satu anggota TNI meninggal terkena panah dan dua anggota TNI dan Polri terluka.
Hingga kini dikabarkan kontak senjata masih berpangsung.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf Eko Daryanto saat dikonfirmasi belum bersedia mengangkat telepon selulernya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal juga tidak bersedia mengangkat telepon selulernya.
Identitas Anggota TNI yang Tewas Terkena Panah
Setelah berhasil dikonfirmasi, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Eko Daryanto membenarkan kabar adanya anggota TNI yang tewas terkena panah.
Anggota TNI itu bernama Serda Rikson, penugasan dari Kodam II Sriwijaya.
“Nama anggota xang gugur Serda Rikson satuan dari Kodam II Sriwijaya,” kata Kapendam.
Menurutnya, saat ini jenazah Serda Rikson sedang dievakuasi menuju Nabire yang menempuh perjalanan darat sekitar 8 jam.
“Lagi upaya evakuasi menuju Nabire dari lokasi kejadian,” kata Kapendam.
Ada 5 anggota aparat keamanan gabungan TNI dan Polri terluka akibat dipanah warga saat aksi unjuk rasa berlangsung di Halaman Kantor Bupati Deiyai.
“Ada 5 yang terkena panah dan salah satunya meninggal. Hingga saat ini situasi mencekam,” ungkap dia.
Dari informasi, ratusan massa yang menggelar aksi unjuk rasa berupaya menyampaikan aspirasi tertulisnya kepada bupati.
Namun bupati belum berada ditempat sehingga massa mulai marah dan menyerang aparat.