Lebih lanjut, Marjuki berharap tidak ada konflik terjadi pasca-kerusuhan.
Baca: Dibakar Massa, KPU Papua Akan Dirikan Kantor Darurat
Baca: Andre Rosiade Usul Jokowi Berkantor di Papua untuk Redakan Suasana
Ia mengajak seluruh tokoh agar bersama-sama mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
Marjuki juga meminta pada warga untuk bersama-sama menjaga situasi Jayapura.
”Kami berharap semua warga bersama–sama menjaga situasi di Kota Jayapura, agar tidak terjadi konflik horizontal yang dapat menyebabkan situasi tidak kondusif berkepanjangan,” tandasnya.
Kondisi terkini
Pasca-kerusuhan di Jayapura, sejumlah layanan publik tutup, seperti SPBU.
Unit Manager Communication, Relation and CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, mengatakan total 11 SPBU di Jayapura dan Sentani tutup.
Akibatnya, masyarakat setempat kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).
Mengutip Kompas.com, tutupnya sejumlah SPBU di Jayapura merupakan imbauan Pertamina karena situasi keamanan sedang tidak kondusif.
Pasalnya, beberapa SPBU di Jayapura menjadi sasaran amuk massa.
"Di SPBU Entrop dan Kotaraja, dispenser dan Kantor SPBU dilempar batu," ujar Brasto saat dihubungi, Jumat.
Baca: Sejukkan Suasana, Politikus Gerindra Usul Jokowi dan Istri Blusukan Naik Motor di Papua
Baca: Polri Terus Lakukan Patroli Siber Terhadap Akun-akun Penyebar Hoaks, Provokatif Terkait Papua
Sementara itu, massa yang menginap di kantor Gubernur Papua sejak kamis, dipulangkan aparat keamanan pada Jumat pagi.
Sebagian orang membubarkan diri mengendarai kendaraan roda dua yang di bawah, sisanya diangkut menggunakan tujuh unit truk polisi dan dua bus polisi.
Disisi lain, sejumlah bangunan terlihat hangus terbakar pasca-kerusuhan terjadi pada Kamis.