News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tentara yang Tewas di Papua, dari SMP Hingga Lulus SMA Jualan Sayur di Pasar

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maulid, abang sepupu Serda Rikson

Laporan Wartawan Tribun Jambi Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Suasana duka menyelimuti kediaman orang tua Serda Kav Rikson Edi Candra di simpang Royal, Rt 25 Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Kamis (29/8/2019).

Dua bendera kuning serta papan ucapan bunga ucapan turut berduka cita dari Korem 042/Garuda Putih terpampang di depan gang, sekitar 30 meter dari rumah orangtua Serda Icon.

Icon merupakan nama kecil Serda Rikson yang disematkan kerabat dan keluarganya.

"Kami biasa di rumah manggil Icon," kata Maulid, kakak sepupunya saat ditemu di rumah duka.

Maulid bercerita tentang sosok Serda Icon yang Ia kenal ramah dan humoris. Anak ke dua dari empat bersaudara itu juga dikenal cerdas.

"Humor orangnya, pintar juga. Selain dia adeknya yang nomor 3 polisi," ujar Maulid.

Sosok Serda Rikson merupakan pria kelahiran 1981, anak kedua dari empat bersaudara pasangan Suardi dan Armaneli.

Serda Rikson menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 200 Kota Jambi, lulus dari sana ia melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama di SMPN 9 Kota Jambi.

"Lulus SMP dia masuk SMA Dharma Bhakti 4. Anaknya memang pintar," ujarnya.

Icon kecil juga dikenal sebagai pekerja keras, saat masih sekolah ia bekerja paruh waktu berjualan di Pasar Angso Duo.

"Waktu itu bapaknya punya lapak di Angso Duo, dia jualan sayur di sana. Dari SMP sampai lulus SMA dia pernah jualan di Angso Duo," ujar Maulid.

Serda Rikson juga tak jarang tidur di Pasar Angso Duo. Usai berdagang paginya ia berangkat ke sekolah.

"Jadi dia jualan sampai tidur di Angso Duo pagi sekolah, balek sekolah dia jualan lagi. Tekun anaknya," kata Maulid.

Icon juga dikenal sosok penyanyang, meski telah berkeluarga dan memiliki dua orang anak namun ia rutin menelpon orang tuanya di Jambi.

Bahkan dua hari sebelum meninggal, Maulid mengatakan Serda Rikson melakukan Video Call dengan ibunya.

"Dia memang sayang dengan emaknya. Dia video call dua hari sebelum kejadian. Dia bilang dalam kondisi baik-baik di sana," ujar Maulid.

Pihak keluarga sendiri kata Maulid tak mendapat firasat apa-apa, namun sebelum berangkat bertugas di Papua, Serda Rikson sempat minta agar diantar oleh kedua orang tuanya.

"Dia sudah tugas tiga bulan di Papua, waktu mau berangkat dulu dia minta mamak sama bapaknya ngantar pemberangkatan. Katanya kapan lagi kamu mau ngantar aku," kata Maulid.

"Jadi sebelum berangkat itu dia minta diantar sama orangtuanya. Sebelumnya tigas di Aceh dak ada minta diantar, tapi kami dak ada firasat waktu itu," sambung Maulid.

Namun yak disangka, kabar duka datang pada Rabu malam kemarin.

Sosok yang dikenal ramah dan humoris itu telah tiada. Ia tewas saat bertugas mengamankan aksi massa di Kantor Bupati Deiyai Papua.

Rosmiati salah seorang tetangga mengaku terkejut mendapat kabar duka dari keluarga Serda Rikson. Ia mengenal sosok Icon yang dulu sebagai orang yang ramah.

"Kami taunya kemarin malam pas tahlilan, orangnya ramah kok," ujarnya.

"Terakhir kami lihat dia pulang lebaran kemarin sama anaknya," sambung Rosmiati. (Dedy Nurdin)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kisah Perjalanan Hidup Serda Rikson, Pulang Sekolah Jualan Sayur di Angso Duo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini